"Posisi Indonesia tidak boleh berubah," tegas pengamat hubungan internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah kepada Medcom.id, Jumat, 25 Maret 2022.
Reza menuturkan, permintaan Biden sebagai 'ancaman' awal untuk Indonesia. Menurutnya, Biden dan sekutunya berpikir Indonesia dapat ditekan lewat jalur ekonomi.
Baca: Biden: Rusia Bisa Hadiri KTT G20 Asalkan Indonesia Undang Ukraina.
AS, kata Reza, seperti mengetes 'kekuatan' Indonesia dengan menekan Indonesia untuk mengundang juga Ukraina, yang notabene bukan anggota G20.
"Sementara, Indonesia sampai saat ini konsisten mengatakan akan melaksanakan G20 secara netral," terangnya.
"Ini menempatkan Indonesia pada posisi sulit, dilematis. Tapi menurut saya, kita jalan saja," seru Reza.
Ia mengatakan, komitmen Indonesia sudah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada seluruh negara anggota G20 di Italia, saat serah terima keketuaan. Menurutnya, komitmen Indonesia sudah jelas.
Reza menjelaskan, tema keketuaan Indonesia di G20, yakni 'Recover Together, Recover Stronger' (Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat) sudah jelas.
"Pulih bersama, ya berarti kuat bersama dari covid-19. Dan pulih lebih kuat berarti bangkit dari keterpurukan setelah pandemi, yaitu pemulihan ekonomi. Tidak ada unsur politiknya di situ," tegasnya.
Reza menilai, konflik Rusia dengan NATO dan Ukraina sebaiknya jangan menarik G20 atau organisasi internasional yang lainnya. "Dan posisi Indonesia kuat, serta menunjukkan bagaimana politik luar negeri bebas aktif itu berjalan semestinya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
