Menurut Menlu Retno, direncanakan ada sekitar 390 WNI yang akan pulang menggunakan pesawat Garuda Indonesia 991 dari Jeddah ke Tanah Air pada Kamis ini, 27 April 2023. Mereka, ujar Menlu Retno, diperkirakan akan tiba di Indonesia pada Jumat besok pukul 06.30 WIB.
"Menurut informasi, rencananya adalah hari ini akan dipulangkan 390 WNI dari Jeddah ke Indonesia. Sekali lagi saya perlu tekankan menurut rencana, karena situasi selalu dinamis, sangat cair sehingga yang dapat kita sampaikan adalah rencananya," ujar Menlu Retno pada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Ia juga mengungkapkan situasi dinamis sehingga rencana itu bisa berubah. Sebanyak 390 WNI itu, terang Menlu Retno, merupakan mereka yang evakuasi dari Ibu Kota Sudan, Khartoum. Menlu Retno sendiri yang akan menjemput di bandara Soekarno-Hatta pada Jumat besok.
Mengenai kemajuan evakuasi WNI dari Sudan, Menlu Retno menjelaskan bahwa evaluasi tahap pertama telah mengeluarkan sebanyak 569 WNI dari Khartoum. Dari 569 WNI, 557 di antaranya sudah sampai di Jeddah, Arab Saudi.
"Sudah menyeberang ke Jeddah. Ada 12 tinggal di Port Sudan itu sebagian besar adalah staf dari Kedutaan Besar RI (KBRI) yang mempersiapkan evakuasi tahap kedua," terang Menlu Retno.
Untuk evakuasi tahap kedua, Menlu Retno mengatakan jumlahnya mencapai 328 WNI. Adapun WNI yang sudah sampai di Port Sudan sebanyak 110 dan sudah menyeberang menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara. Mereka baru tiba di Jeddah. Sebelumya, evakuasi dilakukan dengan menggunakan kapal laut.
Kemarin dengan kapal laut karena memang transportasi yang memungkinkan adalah dengan kapal laut. Hari ini, pesawat TNI sudah mendarat di Jeddah maka memungkinkan untuk mengambil 110 warga negara kita dari Port Sudan ke Jeddah. Ini akan juga diambil lagi sampai semuanya terangkut ke Jeddah. Dari Jeddah akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia," papar Menlu Retno.
Baca juga: Dubes Arab Saudi Pastikan WNI yang Tiba di Jeddah Terima Fasilitas Memadai
Ia mengakui ada WNI yang menolak dievakuasi dengan alasan tidak ingin meninggalkan keluarga di Sudan. Pemerintah, sambungnya, tidak bisa memaksakan evakuasi.
"Karena mereka alasan keluarga, mereka menikah dengan orang Sudan. Jadi kan kalo evakuasi tidak bisa dipaksa, kalau mereka memang karena alasan keluarga mereka memilih tinggal drngan keluarga barunya di sana. Itu adalah hak dari mereka yang harus kita hormati," pungkas Menlu Retno.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News