Dalam Forum Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa waktu lalu, Prabowo telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian dan juga rumah sakit yang akan merawat warga di Gaza.
"Apa yang disampaikan oleh Menhan Prabowo adalah dalam rangka mewujudkan Koalisi Kemanusiaan atau Coalition of Humanity, dan ini dapat menjadi tawaran Indonesia bagi negara-negara yang hadir di KTT Yordania," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 10 Juni 2024.
Ia mengatakan koalisi ini mirip dengan Coalition of the Willing yang dibentuk saat Amerika Serikat di tahun 2003 hendak menginvasi Irak dan menangkap Saddam Hussein serta mencari senjata pemusnah massal, setelah tidak mendapatkan Mandat dari DK PBB yang saat itu diveto oleh Prancis.
Saat ini, lanjut Hikmahanto, banyak negara sudah mengecam tindakan Israel di Gaza. Tidak hanya negara berpenduduk mayoritas Islam, tetapi juga negara-negara Eropa dan bahkan mahasiswa di sejumlah universitas ternama di AS.
Hanya saja mereka masih mengecam, belum mengambil tindakan konkret. Bahkan PBB pun seolah tidak berkutik karena veto yang dimiliki oleh AS untuk mendukung segala kebijakan PM Israel Benjamin Netanyahu terkait Gaza.
"Pak Prabowo sudah berani menginisiasi tindakan konkret dan berani. Konkret karena pasukan militer Indonesia bisa dikerahkan kapan saja pada saat gencatan senjata disetujui," tutur Hikmahanto.
"Sementara berani karena bila gencatan senjata terwujud, sewaktu-waktu bisa terjadi pelanggaran dan pasukan militer Indonesia berada di dalam situasi perang yang bisa mengancam nyawa pasukan Indonesia," sambungnya.
Selain mengirim pasukan, Indonesia juga akan membangun rumah sakit tentara yang akan untuk mengobati anak-anak Palestina dalam rangka misi kemanusiaan di Gaza.
Demikian juga para calon mahasiswa asal Palestina, di mana perang bisa terus berkecamuk namun penyiapan generasi muda Palestina terus dipersiapkan, sebut Hikmahanto.
"Jadi di KTT Yordania, Pak Prabowo bisa menyampaikan hal ini dan meminta negara2 dari berbagai yang hadir utk tergabung dlm koalisi Kemanusiaan dalam menghadapi kekejaman Israel," pungkas Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu.
Baca juga: Mewakili Presiden, Prabowo ke Jordania Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News