Vaksin Sputnik Light dari Rusia yang hanya menggunakan satu dosis. Foto: PNA
Vaksin Sputnik Light dari Rusia yang hanya menggunakan satu dosis. Foto: PNA

Filipina Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Satu Dosis Sputnik Light

Fajar Nugraha • 25 Agustus 2021 15:03
Manila: Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Filipina telah menyetujui otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin covid-19 Sputnik Light dari Rusia. Vaksin ini hanya menggunakan dosis sekali pakai.
 
Kepala Sekretaris Pelaksana Gugus Tugas Nasional Melawan Covid-19 Carlito Galvez Jr. mengumumkan izin itu pada Senin. Galvez mengatakan persetujuan dari Sputnik Light, variasi dari dua dosis suntikan Sputnik V, dapat mempercepat upaya vaksinasi negara untuk mencapai perlindungan populasi pada akhir tahun.
 
"Mayoritas vaksin yang dibeli termasuk Pfizer, Sinovac dan Moderna, dan mungkin (produsen Sputnik) Gamaleya. Mereka mungkin mengalami peningkatan pengiriman pada September dan Oktober mendatang," kata Galvez, seperti dikutip dari Philippine News Agency, Rabu, 25 Agustus 2021.
 
Pemerintah awalnya telah memesan 10 juta dosis vaksin Sputnik V, dengan total 365.000 dosis sudah dikirimkan.

“Kami akan menindaklanjuti pesanan kami kurang lebih 10 juta dosis Sputnik V. Ini akan menjadi 10 juta perawatan, artinya sekitar 10 juta orang akan mendapat manfaat dari perlindungan penuh mengingat Sputnik Light akan diberikan dalam satu dosis yang seperti vaksin Johnson & Johnson," imbuh Galvez.


Aman dan efektif

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dalam sebuah pernyataan pada Senin, mengatakan bahwa vaksin Sputnik Light adalah komponen pertama dari vaksin Sputnik V.
 
“Imunisasi dengan Sputnik Light akan membantu Filipina secara signifikan mengurangi tingkat infeksi pandemi covid-19 di negara itu dan menciptakan kekebalan kelompok dalam waktu singkat,” sebut lembaga dana kekayaan negara Rusia itu.
 
Seperti yang ditunjukkan oleh data vaksinasi dunia nyata di beberapa negara, Sputnik Light aman dan sangat efektif.
 
Data dari Kementerian Kesehatan Provinsi Buenos Aires (Argentina) menunjukkan efektivitas Sputnik Light mencapai 78,6 hingga 83,7 persen di kalangan orang tua. Sedangkan Kementerian Kesehatan di Paraguay mengatakan 93,5 persen efektif.
 
RDIF mengatakan itu adalah ‘koktail vaksin’ menggunakan human adenovirus serotipe 26 sebagai komponen pertama dan human adenovirus serotipe 5 sebagai komponen kedua.
 
“Pendekatan ini terbukti berhasil menciptakan kekebalan yang lebih lama dan lebih tahan lama terhadap virus korona,” tutur RDIF.
 
“Persetujuan Sputnik Light oleh otoritas Filipina memungkinkan untuk memperluas portofolio vaksin nasional melalui penambahan vaksin virus korona Rusia lainnya, yang telah menunjukkan keamanan dan kemanjuran tinggi di banyak negara,” tegas CEO RDIF Kirill Dmitriev.
 
“Satu suntikan Sputnik Light memiliki kemanjuran yang lebih tinggi daripada banyak vaksin dua dosis asing dan memungkinkan untuk memvaksinasi lebih banyak orang dalam jangka waktu yang lebih singkat,” tambah Dmitriev.
 
Pada Maret 2021, vaksin Sputnik V dua dosis diberikan EUA oleh FDA. Hingga saat ini, Sputnik V telah disahkan di 70 negara dengan total populasi lebih dari 3,7 miliar orang.
 
Studi tentang kombinasi Sputnik Light dengan vaksin lain sedang berlangsung di Argentina, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, dan telah disetujui di Rusia dan Belarus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan