Menteri Pendidikan Kamboja, Hang Chuon Naron mengatakan penutupan kedua akan dipertimbangkan apabila ada siswa yang terinfeksi saat menghadiri kelas tatap muka.
"Para siswa dan guru harus belajar dan bekerja dengan kewaspadaan dan mengikuti tindakan keamanan karena virus korona (covid-19) masih berkecamuk di Eropa dan Amerika Serikat," kata Hang, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 2 November 2020.
"Ditambah lagi, belum ada vaksin korona yang selesai dikembangkan," imbuhnya.
Fase uji coba pembukaan kembali beberapa sekolah di ibu kota Phnom Penh dan sebagian Kamboja timur dimulai bulan lalu. Hang mengatakan hasil dari uji coba itu baik dan mendorong persetujuan untuk pembukaan kembali sekolah secara nasional.
"Karena pemerintah telah mengendalikan situasi covid-19 dengan sangat baik, kami telah melihat bahwa di Kamboja jumlah kasus tidak meningkat. Ditambah adanya pengawasan pembayasan yang sangat efektif," serunya.
Selain batasan ukuran kelas dan jam belajar, bus sekolah, perpustakaan, kegiatan pendidikan jasmani, seni dan kantin akan dilanjutkan di bawah peraturan Kementerian Kesehatan yang mencakup keamanan dari covid-19.
"Jadi, kami memiliki dua tujuan. Yang pertama, keselamatan bagi siswa, pengajar serta masyarakat. Kedua, melanjutkan pendidikan bagi semua orang," tambah Hang.
Kamboja telah melaporkan 292 kasus infeksi covid-19, tanpa kematian. Kementerian Kesehatan Kamboja, pada hari ini melaporkan satu kasus baru yang dialami seorang warga mereka yang baru kembali dari luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id