"Proses dialog inklusif harus dimulai. Tahanan politik harus segera dilepaskan dan perlu dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan persnya.
Jokowi mengatakan semua negara ASEAN telah satu suara dengan apa yang diungkapkan Indonesia. Dalam pernyataannya di kesempatan yang sama, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin juga menyampaikan hal tersebut.
Ia mengatakan Malaysia memiliki tiga poin penting ke Myanmar, salah satunya memberikan akses kepada ketua dan sekretaris jenderal ASEAN untuk berdialog dengan pihak-pihak bertikai di sana.
Baca juga: Indonesia Tegaskan Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan
Kedua pemimpin ini juga menyerukan agar kekerasan militer di Myanmar perli dihentikan. "Semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," kata Jokowi.
Sementara itu, Muhyiddin menuturkan jika prinsip non-intervensi yang dipegang teguh ASEAN memang benar adanya.
"Namun itu tidak benar bahwa kita harus mengabaikan situasi serius yang membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas ASEAN dan kawasan yang lebih luas," ujar Muhyiddin.
Ia mengungkapkan ada harapan luar biasa dari komunitas internasional mengenai ASEAN menghadapi masalah Myanmar. Menurutnya, hanya ASEAN yang mampu menghentikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
