"Tidak pernah ada pembahasan mengenai expulsion of Myanmar (pengeluaran Myanmar). Pembahasan selama ini selalu didasarkan pada premis ASEAN adalah satu tubuh, dengan Myanmar sebagai bagian dari ASEAN," katanya.
Baca: ASEAN Bahas Situasi Myanmar, Menlu Retno: Kondisinya Semakin Memburuk. |
Para menteri luar negeri ASEAN melakukan pertemuan khusus membahas masalah Myanmar. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, anggota ASEAN menyayangkan tidak adanya implementasi yang diterapkan junta Myanmar terhadap lima poin konsensus.
Sidharto menegaskan kembali, tidak ada yang diputuskan dalam pertemuan siang tadi. "Dari berbagai pandangan tersebut, ketua akan memutuskan beberapa butir yang dipandang ketua sebagai kesepakatan bersama, yang akan dilanjutkan dalam KTT," imbuhnya.
Menlu Retno Marsudi yang berbicara mewakili Indonesia mengatakan, pertemuan membahas mengenai isu Myanmar, utamanya terkait dengan pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC). Pertemuan para Menlu ini dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan pertemuan informal Menlu ASEAN di New York City, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada September lalu.
“Tujuan pertemuan Special Meeting ini adalah untuk memberikan masukan mengenai isu Myanmar kepada para pemimpin ASEAN yang akan bertemu dalam KTT bulan November di Phnom Penh di bawah keketuaan Kamboja,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Retno menambahkan bahwa, situasi seperti ini tentunya sangat disayangkan. 5PC adalah keputusan para pemimpin ASEAN, merupakan hasil dari suatu pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News