Tidak ada satu pun koalisi yang diprediksi mampu meraih mayoritas suara di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Suara masyarakat dalam pemilu Malaysia kali ini diyakini akan terbagi ke tiga blok dan sejumlah partai kecil lainnya.
Tempat pemungutan suara dalam pemilu Malaysia GE dibuka tepat pukul 08.00 waktu setempat.
Dikutip dari laman New Straits Times, berikut adalah para kandidat pemilu Malaysia GE15:
Ismail Sabri Yaakob
Kandidat pertama adalah petahana Ismail Sabri Yaakob dari Barisan Nasional (BN), koalisi yang telah menang di hampir semua pemilu di Malaysia. Ia menjabat sebagai perdana menteri selama 14 bulan, sebelum perebutan kekuasaan memaksanya untuk menggelar pemilu lebih awal.Dalam GE15 ini, PM Ismail menghadapi tugas sulit meyakinkan warga Malaysia untuk memilih BN meski ada tuduhan korupsi terhadap beberapa pemimpinnya.
Mantan pemimpin BN dan eks PM Najib Razak dipenjara karena skandal korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar, yang merugikan koalisi dalam pemilu 2018.
PM Ismail adalah bagian dari partai politik United Malays National Organization (UMNO), yang memimpin BN dan mengutamakan kepentingan komunitas etnis Melayu yang dominan di Malaysia.
Sebuah jajak pendapat oleh lembaga survei independen Merdeka Center bulan lalu menunjukkan bahwa BN tertinggal dari koalisi Anwar Ibrahim dalam hal preferensi pemilih, meski Ismail masih lebih populer ketimbang Anwar.
Anwar Ibrahim
Kandidat dari koalisi Pakatan Harapan adalah Anwar Ibrahim, sebuah koalisi multietnis yang menggulingkan BN dari kekuasaan pada 2018.Koalisi Anwar adalah yang paling disukai pemilih dengan 26 persen dukungan, meski hampir 31 persen di antaranya belum memutuskan siapa yang akan dipilih, menurut lembaga Merdeka Center.
Anwar mengincar posisi PM Malaysia selama lebih dari dua dekade sejak dirinya bertugas di pemerintahan Mahathir Mohamad di era 1990-an sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan. Keduanya sempat berselisih, dengan Anwar memimpin protes besar-besaran terhadap Mahathir dan menyerukan reformasi.
Pada 2018, Anwar dan Mahathir berbaikan dan bersatu mengalahkan BN. Namun aliansi mereka runtuh kurang dari dua tahun kemudian karena pertikaian atas janji Mahathir untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.
Anwar telah menghabiskan sekitar satu dekade di penjara atas tuduhan sodomi dan korupsi bermotivasi politik.
Muhyiddin Yassin
Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yasin memimpin blok Perikatan Nasional yang muncul sebagai kekuatan ketiga di Malaysia. Muhyiddin memenangkan dukungan penting dari mayoritas Melayu, dan mengambil beberapa pemilih dari BN, kata sejumlah analis.Koalisinya memprioritaskan kepentingan Melayu dan termasuk partai Islam PAS, yang disebut-sebut meluncurkan syariah atau hukum Islam.
Ia adalah pemain penting dalam runtuhnya pemerintahan Pakatan Harapan di tahun 2020. Kala itu, Muhyiddin memimpin sekelompok pembelot untuk membentuk pemerintahan lain di awal pandemi Covid-19.
Menjalani pengobatan kanker pankreas pada 2018, Muhyiddin pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Malaysia.
Baca: 200.000 Pemilih Awal Gunakan Suara Mereka dalam Pemilu Malaysia 2022
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News