Topan Mocha adalah yang pertama terbentuk di Teluk Benggala tahun ini, dan diperkirakan akan semakin menguat sebelum nantinya mendarat di Myanmar dan Bangladesh pada hari Minggu besok. Kemungkinan besar topan akan mendarat di negara bagian Rakhine di Myanmar barat, dekat perbatasan dengan Bangladesh.
Menurut Pusat Peringatan Topan Bersama, Mocha menguat pada Jumat menjadi setara dengan badai Atlantik kategori 1 dan bergerak ke utara dengan kecepatan 11 kilometer per jam.
Angin badai dapat mencapai puncaknya dengan kecepatan 220 km per jam, tepat sebelum mendarat pada Minggu pagi besok, kata badan tersebut.
Mengutip dari 9news.com.au, Sabtu, 13 Mei 2023, Departemen Meteorologi India mengatakan bahwa Mocha telah meningkat menjadi badai siklon, dan memperingatkan para nelayan serta operator kapal pukat agar tidak berlayar jauh ke Teluk Benggala selama beberapa hari mendatang.
Badan tersebut memperkirakan gelombang setinggi hingga 2,5 meter kemungkinan akan melanda area pesisir dataran rendah di jalur topan pada saat pendaratan.
Di Bangladesh, topan diperkirakan juga melanda Cox's Bazar, rumah bagi pengungsi Rohingya tanpa kewarganegaraan yang melarikan diri dari penganiayaan di dekat Myanmar selama penumpasan militer pada tahun 2017.
Banyak yang tinggal di gubuk bambu dan terpal di Cox's Bazar, sebuah area yang rentan terhadap angin kencang, hujan, dan tanah longsor.
Ada juga kekhawatiran terhadap ratusan pengungsi Rohingya yang ditempatkan di fasilitas pulau terpencil dan rawan banjir di Teluk Benggala, yang selama ini disebut dengan Bhasan Char.
Menjelang kedatangan Mocha, sejumlah lembaga bantuan meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat mereka.
Badan pengungsi PBB di Bangladesh mengatakan di Twitter bahwa "persiapan darurat di kamp dan di Bhasan Char sedang berlangsung" dalam koordinasi dengan pemerintah dan badan bantuan lokal.
"Dalam persiapan kedatangan topan, ratusan relawan pengungsi Rohingya telah dilatih untuk mengidentifikasi risiko, memberi tahu komunitas mereka, mengevakuasi orang saat dibutuhkan dan merespons setelah bencana melanda," kata UNHCR.
Baca juga: Topan Sitrang Tewaskan 22 Orang di Bangladesh, Ribuan Orang Dievakuasi
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News