Kedua tokoh senior tersebut bahkan tidak hanya memperlihatkan kehangatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, tetapi juga kedekatan sebagai seorang sahabat. Sembari menikmati minuman dan makanan ringan saat coffee break, keduanya tampak terlibat dalam perbincangan akrab.
Selain berbincang santai, Wapres Ma’ruf Amin dan PM Anwar Ibrahim juga melaksanakan salat berjemaah bersama. Yang menarik, Anwar Ibrahim mengumandangkan ikamah dan menjadi makmum, sementara Wapres Ma’ruf bertindak sebagai imam Salat.
Momen tersebut selain menggambarkan kedekatan Wapres Ma’ruf Amin dan PM Anwar Ibrahim secara personal, juga menjadi simbol kuat bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia berada di jalur yang semakin solid dan produktif di masa-masa mendatang.
Agenda ASEAN
Sebelumnya, ada pembukaan KTT Ke-44 ASEAN, Wapres Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos. Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga capaian penting dalam upaya penguatan peran ASEAN selama sepuluh tahun terakhir.“Setidaknya ada tiga tonggak capaian penting bagi penguatan peran ASEAN dalam satu dekade terakhir,” sebutnya.
Pertama, Wapres mengapresiasi adopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai panduan strategis ASEAN dalam merespons dinamika regional dan global yang semakin kompleks.
“Diadopsinya AOIP atau Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik sebagai panduan strategis kerja sama di kawasan semakin mengokohkan sentralitas ASEAN,” tegasnya.
Kedua, Wapres menyebutkan bahwa integrasi ekonomi melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sebagai capaian monumental yang memperkokoh posisi ASEAN dalam peta perdagangan global.
“RCEP atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, meliputi hampir 30 persen perdagangan global, sepertiga populasi dunia,” ungkap Wapres.
Ketiga, Wapres mendorong penerimaan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN sesuai dengan Peta Jalan yang telah disepakati. Menurutnya, hal ini sebagai langkah bersejarah yang akan menguatkan solidaritas negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
“Keanggotaan Timor Leste adalah langkah historis yang tidak hanya memperkuat solidaritas regional, tetapi juga mengokohkan komitmen dan identitas ASEAN sebagai organisasi yang inklusif,” ujarnya.
Namun demikian, Wapres meminta ASEAN tidak berpuas diri atas ketiga capaian tersebut. Ia mengingatkan bahwa ASEAN harus terus beradaptasi dan memperkuat kerja sama untuk menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News