Baca: Beradaptasi di Tengah Pandemi, RI Fokus Ulang Prioritas Diplomasi.
"Beberapa prioritas politik luar negeri dan diplomasi merupakan keberlanjutan dari apa yang sudah dilakukan di 2020," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Kamis, 7 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi sifatnya ada perkuatan (kalibrasi)," imbuhnya.
Beberapa kegiatan, kata Faizasyah, terkait dengan G20, ASEAN dan ekonomi kreatif dalam konteks digital telah berjalan. Hal ini termasuk diplomasi kesehatan.
Ia menuturkan jika sinkronisasi prioritas tersebut di internal Kementerian Luar Negeri dengan instansi lainnya juga sudah dilakukan.
Menlu Retno mengungkapkan ada lima fokus diplomasi RI untuk tahun 2021. Yang pertama adalah membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional.
Dalam hal tersebut, fokus pertama yang akan ditangani Kemlu adalah realisasi komitmen vaksin, penguatan kerja sama untuk membangun industri kesehatan nasional, pengembangan riset dan transfer teknologi bidang kesehatan, dan penguatan sistem kesiapsiagaan menghadapi pandemi.
Mendukung pemulihan ekonomi serta pembangunan hijau dan berkelanjutan menjadi fokus utama kedua dari Kemenlu di pada 2021.
Retno menjelaskan beberapa bidang yang akan dijadikan prioritas untuk ditangani, salah satunya adalah perluasan akses pasar dan integrasi ekonomi kawasan yang akan bekerja sama dengan berbagai negara dunia.
Fokus prioritas diplomasi RI yang ketiga adalah memperkuat sistem perlindungan WNI salah satunya untuk ABK.
"Perwakilan RI akan terus diperkuat infrastruktur perlindungan WNI antara lain melalui pemberian dukungan anggaran perlindungan khususnya covid-19, pembangunan Perwakilan Perlindungan Terpadu (PPT) sesuai mandat Permenlu 5 Tahun 2018, dan Peningkatan status Konsulat RI di Tawau menjadi KJRI," tutur Retno.
Baca: Lima Prioritas Diplomasi Indonesia di 2021.
Selain itu, Menlu Retno juga mengatakan akan terus berkontribusi untuk memajukan berbagai isu kawasan dan dunia. Ini menjadi fokus keempat dalam diplomasi RI.
Salah satu isu yang akan diperhatikan RI adalah terkait kasus Rohingya. Indonesia berharap penilaian kebutuhan komprehensif dapat segera dilakukan Sekretariat ASEAN untuk segera melakukan pemulangan secara aman, sukarela, dan bermartabat.
"Indonesia akan terus berusaha agar terdapat kemajuan penyelesaian isu Rakhine State," ucap Retno.
Fokus terakhir adalah menjaga kedaulatan dan integritas wilayah. Dalam poin ini, akan dilakukan peningkatan intensitas perundingan perbatasan darat dan maritim serta memperkuat upaya menjaga integritas kedaulatan RI.
(FJR)