Jakarta: Kapal perang raksasa milik Australia, HMAS Adelaide, berlabuh megah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 19 November 2024. Kedatangan kapal ini merupakan bagian dari program Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024 yang bertujuan mempererat kerja sama regional antara Australia dan negara-negara Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.
Kapal Perang Multifungsi yang Mengesankan
HMAS Adelaide, kapal serbu amfibi kelas Canberra, menarik perhatian publik dengan ukurannya yang luar biasa. Dengan panjang lebih dari 230 meter dan berat 27.500 ton, kapal ini menjadi salah satu aset utama Angkatan Laut Australia. Tak hanya itu, kapal ini juga dirancang multifungsi, mampu mendukung operasi militer hingga misi kemanusiaan.
Kapal ini dilengkapi landasan helikopter yang mampu menampung hingga 12 unit helikopter berukuran sedang seperti MRH-90 dan Blackhawk. Selain itu, landasan tersebut juga dapat mendukung operasi lepas landas dan pendaratan simultan hingga empat helikopter Chinook.
Fasilitas lain termasuk hanggar seluas 990 meter persegi, ruang kendaraan ringan, dan sistem radar canggih untuk pencarian udara.
Tur Kapal: Dari Hanggar Hingga Rumah Sakit
Medcom.id berkesempatan untuk menengok isi dari HMAS Adelaide bersama dengan sejumlah awak media. Selama tur, para jurnalis diajak menjelajahi empat dek utama kapal. Di lantai dasar, terdapat berbagai kendaraan taktis seperti tank amfibi, truk angkut personel, dan kendaraan lapis baja.
Di dek kedua, terdapat fasilitas medis lengkap, termasuk ruang operasi, unit intensif, fasilitas rontgen, hingga ruang farmasi.
“Fasilitas kesehatan ini dirancang untuk mendukung misi kemanusiaan, baik di darat maupun di laut,” ungkap seorang personel ADF yang mendampingi tur.
Di dek penerbangan, landasan luas terbentang untuk operasi helikopter. Selain sebagai tempat parkir, landasan ini dapat digunakan untuk situasi darurat. Nelson, salah satu awak kapal, menjelaskan bahwa prosedur pendaratan darurat sering disimulasikan untuk memastikan keselamatan dalam segala kondisi.
Di dek keempat, terdapat ruang komando untuk kapten dan tim navigasi. Ruang kendali lalu lintas udara di sini memantau seluruh aktivitas penerbangan menggunakan sistem radar canggih.
Teknologi dan Persenjataan Mutakhir
HMAS Adelaide juga dilengkapi teknologi canggih untuk mendukung operasinya. Kapal ini memiliki sistem radar 3D, perangkat komunikasi terpadu, dan kemampuan identifikasi kawan-lawan (identification friend or foe). Untuk sistem pertahanan, kapal ini dilengkapi senjata otomatis 20 mm, sistem decoy rudal Nulka, dan anti-torpedo towed defense system.
Lift pesawat yang ada di kapal memungkinkan helikopter berukuran besar seperti Chinook diangkut dari hanggar ke dek penerbangan dengan mudah. Selain itu, desain monohul kapal dengan draft rendah memungkinkan operasinya di pelabuhan kecil dan perairan dangkal, menjadikannya salah satu kapal perang paling fleksibel di dunia.
HMAS Adelaide dijadwalkan berada di Jakarta hingga 23 November 2024. Selama kunjungan ini, Angkatan Laut Australia dan TNI AL akan mengadakan diskusi serta berbagi pengetahuan tentang tanggap bencana dan operasi kemanusiaan.
Dengan kemegahan dan teknologi yang dimilikinya, HMAS Adelaide menjadi bukti nyata kemampuan Australia dalam mendukung stabilitas regional. Kunjungan ini diharapkan semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Australia di masa depan. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Kapal Perang Terbesar Australia Berlabuh di Jakarta dalam Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di