“Undian digital akan dimulai dalam kemitraan dengan perusahaan swasta, dan pihak berwenang sedang dalam pembicaraan dengan beberapa perusahaan lokal dan asing,” menurut Zaw Min Tun, juru bicara utama Dewan Administrasi Negara Myanmar, seperti dikutip Bangkok Post, Jumat 18 Februari 2022.
“Inisiatif ini akan melengkapi bisnis lotere fisik pemerintah yang ada, dan peserta dapat menggunakan rekening bank dan saluran pembayaran resmi lainnya,” tambahnya.
“Kami bermaksud untuk meluncurkannya pada Maret atau April tetapi jika semuanya berjalan sesuai rencana. Kami berada dalam posisi yang menguntungkan untuk meluncurkannya lebih awal,” ucap Zaw Min Tun dalam sebuah wawancara.
Menurut Zaw, beroperasinya lotere digital Itu akan tergantung pada seberapa jauh diskusi kami dengan perusahaan-perusahaan ini.
Rencana undian digital mengikuti penurunan pajak yang dikumpulkan dari bisnis lotere tradisional dan keberhasilan yang dilaporkan dari penawaran serupa oleh Pemerintah Persatuan Nasional paralel yang diajukan oleh para pendukung pemimpin terguling Myanmar Aung San Suu Kyi. Ekonomi negara itu diperkirakan mengalami kontraksi 18 persen tahun lalu, menurut Bank Dunia, yang melihat prospek pertumbuhan yang "sangat lemah" tahun ini juga.
Zaw Min Tun mengatakan, penurunan ekonomi Myanmar dimulai di bawah pemerintahan sipil setelah gagal mendukung bisnis lokal dan sebaliknya mengandalkan pinjaman eksternal dan dukungan keuangan internasional. Keuangan negara semakin diperas setelah AS membekukan sebagian dari cadangan devisanya dan lembaga multilateral menangguhkan bantuan, mengirim kyat turun 34 persen tahun lalu.
“Dewan Administrasi Negara yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing akan terus mengambil langkah-langkah untuk menopang perekonomian dan mengatasi sanksi bermotif politik. Termasuk juga upaya negara-negara barat untuk memblokir akses junta ke keuangan,” pungkas Zaw Min Tun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News