Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina melaporkan bahwa 164 orang meninggal akibat dampak Megi di Filipina tengah, sementara tiga lainnya di wilayah selatan. Dilaporkan juga masih adanya 110 orang hilang di Filipina tengah.
Megi, atau biasa juga disebut Agaton dalam bahasa lokal, membawa hujan deras ke wilayah tengah dan selatan Filipina sejak 10 April.
Dikutip dari Xinhua, guyuran hujan ini memicu banjir dan longsor di banyak tempat, termasuk sejumlah desa di Baybay City dan Abuyog di provinsi Leyte.
Jumat kemarin, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengunjungi Leyte dan menyalurkan bantuan kepada para penyintas. Ia juga melakukan inspeksi udara terhadap beberapa desa yang terkubur material longsor.
Filipina tengah adalah wilayah yang sering dilewati topan badai pada setiap tahunnya. Wilayah tersebut terkadang disebut sebagai pintu gerbang masuknya badai ke area-area lain di Filipina.
Banjir dan tanah longsor di Filipina sering terjadi sepanjang musim hujan, terutama saat badai atau siklon tropis datang menerjang.
Dalam setiap tahunnya, Filipina biasa diterjang sekitar 20 topan dan badai. Filipina terletak di sabuk topan Pasifik, menjadikannya salah satu negara paling rentan terkena bencana alam.
Baca: Korban Tewas Badai Filipina Bertambah Jadi 123 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id