Proses evakuasi dilakukan sejak tanggal 13 Oktober melalui jalur darat dari Safe House di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman.
Saat ini, tercatat sebanyak 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Mereka memilih tetap tinggal di lokasi masing-masing.
Sementara itu, Pemerintah RI masih terus mengupayakan evakuasi 10 WNI dari wilayah Jalur Gaza.
Kerawanan situasi keamanan membuat proses evakuasi WNI dari Jalur Gaza harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.
Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari perang antara kelompok pejuang Palestina Hamas dan militer Israel yang pertama kali meletus pada Sabtu pekan kemarin.
Kondisi Warga di Gaza
Sementara itu, di tengah perintah Israel untuk mengevakuasi Jalur Gaza utara menuju selatan seiring berlanjutnya pengeboman, sekitar 70 persen penduduk di kantong terkepung itu kini sudah kehilangan layanan kesehatan, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza hari ini,"Setelah PBB mengevakuasi pusat-pusatnya dan berhenti menyediakan layanan kesehatan, 70 persen penduduk di Gaza Utara kini kehilangan layanan medis," kata pernyataan pihak kementerian.
Jumat lalu, tentara Israel memerintahkan lebih dari 1 juta orang untuk mengungsi dari Gaza utara ke selatan. Perintah dikeluarkan karena Israel bersiap melakukan invasi darat terhadap kelompok pejuang Hamas di Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News