Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror, Kombes Pol. M. Rosidi. (The Habibie Center)
Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror, Kombes Pol. M. Rosidi. (The Habibie Center)

Densus 88: Kemenangan Taliban Menginspirasi Kelompok Teror di Indonesia

Marcheilla Ariesta • 05 Oktober 2021 16:56
Jakarta: Kemenangan Taliban di Afghanistan memiliki pengaruh tersendiri bagi Indonesia, ucap Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror, Kombes Pol. M. Rosidi.
 
Menurutnya, memang tidak ada keterkaitan langsung antara Taliban dengan kelompok teror di Indonesia. Namun, kemenangan Taliban di Afghanistan dapat menjadi inspirasi bagi kelompok serupa yang ada di Indonesia.
 
"Euforia kemenangan Taliban ini dapat membawa dampak terhadap keberadaan kelompok teror di Indonesia. Paling tidak, dapat dijadikan sebagai sarana propaganda mereka," katanya dalam webinar Habibie Center 'Berkuasanya Taliban di Afghanistan: Apa Pengaruhnya Terhadap Indonesia?', Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurutnya, kemenangan Taliban dapat jadi momen kebangkitan jaringan teror di Indonesia dengan narasi agama. Ia mengatakan, hal itu terbukti saat melakukan interogasi pada salah satu pimpinan Jemaah Islamiyah (JI) yang tertangkap beberapa waktu lalu.
 
"Perjuangan Taliban selama 20 tahun menjadi inspirasi mereka (JI) untuk menyampaikan kepada jemaahnya istiqomah seperti Taliban," imbuhnya.
 
Ia mengatakan, selain itu, beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait dengan kemenangan Taliban adalah dapat menarik kelompok radikal teroris untuk bergabung ke Afghanistan.
 
"Afghanistan dapat menjadi sarang teroris baru dengan propaganda Taliban merupakan representasi dari kelompok yang berjuang menegakkan syariat Islam di akhir jaman," seru Rosidi. Bahkan, kelompok teroris di seluruh dunia bisa mengumpulkan dana dengan memanfaatkan momentum ini.
 
Rosidi mengatakan, Densus 88 di tahun ini hingga Agustus, telah melakukan penangkapan cukup besar, yakni 335 orang.
 
Baca:  Pengamat: Indonesia Harus Waspada Penuh Terhadap Taliban
 
"Ini sebagai bentuk pencegahan terhadap orang-orang yang memiliki unsur tindak pidana terorisme," tuturnya.
 
Untuk penanganan pencegahan terorisme salah satunya dengan penguatan narasi kebangsaan. Menurutnya, saat ini banyak narasi yang berkembang terkait dengan terorisme, makanya narasi kebangsaan harus diperkuat.
 
"Giat pencegahan yang dilakukan dengan menggaungkan moderatisme agama saat ini sudah kita lakukan," lanjut Rosidi.
 
Giat tersebut dilakukan bersama dengan Kementerian Agama. Ia berharap giat ini bisa dilakukan secara meluas untuk mencegah bangkitnya kelompok terorisme di Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan