Pernyataan Balakrishnan merupakan respons dari pertanyaan dua anggota parlemen, Vikram Nair dan Henry Kwek, mengenai sikap Singapura terhadap situasi politik terkini di Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia saat ini, Ismail Sabri Yaakob, telah dilantik pada 21 Agustus lalu. Ia menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri usai kehilangan dukungan mayoritas parlemen.
Ismail adalah PM ketiga Malaysia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Siapapun perdana menterinya, ucap Balakrishnan, sikap Singapura terhadap Malaysia akan selalu konsisten.
"Kita telah menikmati hubungan baik dengan sejumlah pemerintahan dan pemimpin Malaysia. Kita juga telah bekerja sama dengan mereka dalam berbagai bidang," tutur Balakrishnan, dilansir dari laman The Straits Times.
Ia mengatakan PM Singapura Lee Hsien Loong telah berbicara dengan Ismail satu hari setelah pelantikan pemimpin baru Malaysia. Jajaran menteri Singapura juga telah menjalin atau memperbarui kontak mereka dengan kabinet baru di Negeri Jiran.
"Jajaran kabinet PM Ismail merupakan wajah-wajah familiar bagi Singapura," sebut Balakrishnan.
Seperti negara-negara lain di Asia Tenggara, Singapura dan Malaysia bekerja sama erat dalam berbagai bidang, termasuk penanganan pandemi Covid-19. Kedua negara saling membantu dalam penyaluran bantuan berupa alat pelindung diri, peralatan medis, vaksin, dan lain-lain.
Kedua negara juga sama-sama meluncurkan perjanjian perjalanan untuk meminimalisasi dampak pandemi terhadap hubungan bisnis. "Perjanjian semacam ini akan terus berlanjut," tegas Balakrishnan.
Baca: PM Malaysia Usulkan Travel Bubble ASEAN-Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News