Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Medcom.id
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Medcom.id

Wawancara Khusus Dubes Ukraina untuk Indonesia

Dubes Ukraina Berharap Indonesia Lebih Tegas Kecam Agresi Rusia

Marcheilla Ariesta • 14 April 2022 19:35
Jakarta: Invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan efek ke seluruh dunia. Tak kurang, Indonesia juga terkena imbas dari serangan itu.
 
Sudah lebih dari satu bulan terjadi perang, hingga kini, belum ada tanda-tanda perdamaian akan terjadi.
 
Ribuan warga sipil menjadi korban dari serangan kendaraan berat, senjata api, dan bahkan bom. Anak-anak dan perempuan banyak menjadi korban dari serangan ini.
 
Baca: Dubes Ukraina Bahas Kondisi Perang Hingga Kisruh Rusia di G20.

Medcom.id melakukan wawancara dengan Duta Besar Ukraina untuk IndonesiaVasyl Hamianin terkait dengan situasi di Ukraina saat ini, dan hubungan bilateral antara negaranya dengan Ukraina. Patut digali apaka situasi yang dialami Ukraina memiliki pengaruh langsung terhadap hubungan bilateral dengan Indonesia.
 
Berikut selengkapnya wawancara Medcom dengan Dubes Vasyl Hamianin pada Senin 11 April 2022:

1. Mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Ukraina. Apakah situasi yang dialami Ukraina dengan Rusia memiliki pengaruh terhadap hubungan dengan Indonesia?

Tidak ada pengaruh besar dalam hal hubungan langsung tetapi ada pengaruh ekonomi yang besar dialami Indonesia dan juga Ukraina. 

2. Dalam segi hubungan diplomatik?

Saya lihat tidak ada pengaruh besar. Kita masih negara yang bersahabat dan tidak perselisihan mengenai isu apapun. Tetapi saya mengharapkan lebih banyak dukungan dari Pemerintah Indonesia, lebih banyak dukungan moral. Tentunya saya mengharapkan dukungan itu.
 
Kami berharap Pemerintah Indonesia lebih tegas dalam mengecam agresi dan mengecam kejahatan perang yang dilakukan oleh Federasi Rusia. Karena jika Anda merasa ada sesuai yang terjadi dan terasa tidak benar, sangat penting untuk mengambil langkah tepat. Seperti sikap yang tegas, tunjuk agresor tersebut dan tunjuk penjahat perangnya. 
 
Sikap ini sangat penting agar si agresor berhenti melakukan tindakannya.
 
Jika Anda ingin menghentikan Rusia dalam perang ini dan mengembalikan kedamaian di Eropa dan Ukraina, saya kira sangat penting untuk menunjuk agresor dan penjahat perangnya serta mengecamnya secara langsung.
 
Itu harapan saya. Kami sangat mengharapkan dukungan kuat dari Indonesia. 
 
Dari sudut pandang saya, seperti halnya di G20, ini adalah negara yang sangat berpengaruh. Kelompok itu diisi oleh negara hebat, para pemimpin di kawasan bahkan dunia dan Indonesia saat ini menjadi salah satu kekuatan dunia. 
 
Indonesia tidak hanya memiliki kekuasaan untuk memutuskan mengenai satu isu, tidak hanya menentukan hak untuk memberikan saran atau membentuk arsitektur kemakmuran serta hubungan global, politik dan ekonomi. Tetapi juga memiliki tugas untuk melindungi kedamaian dan kestabilan.
 
Semua negara dengan kekuatan besar seperti India, Brasil, juga Indonesia, Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, mereka adalah kunci pertahanan dari perdamaian dunia.
 
Seperti halnya Rusia di Dewan Keamanan PBB, seharusnya melindungi perdamaian dan keamanan. Bukan malah menyerang negara tetangganya. Ini pada dasarnya harapan saya, tetapi saya tidak bisa melihat itu (dari Indonesia).
 
Saya merasakan dukungan nyata dari rakyat Indonesia, juga dari media di Indonesia dan masyarakat sipil. Banyak yang mensinyalkan mendukung Ukraina dan menentang perang. 
 
Bahkan undang-undang Indonesia menyatakan tidak mendukung bentuk perang apapun dan hal itu sudah jelas. Tetapi hal itu tidak cukup.  Hanya mengatakan ‘Kami menentang’, tidaklah cukup.
 
Anda tahu, formula netral (menolak perang dan utamakan perdamaian) ini, digunakan secara lansung oleh propaganda Rusia. Seperti yang sudah Anda baca, segera setelah pernyataan Presiden Jokowi menetang perang di Ukraina dikeluarkan, keesokan harinya Dubes Rusia di Jakarta merilis pernyataan “mendukung pandangan Pak Jokowi, kita harus menghentikan perang tetapi ini harus diarahkan ke Ukraina dan negara Barat”.
 
Apa yang diucapkan oleh Dubes Rusia itu saya pikir adalah sebuah penghinaan. Itu adalah sesuatu dimana dirinya tidak berhak melontarkan komentar tersebut. Bahkan dalam komentar dia mengatakan, “Saya bersyukur bahwa rakyat Indonesia secara luas mendukung operasi militer dan tindakan politik dari Vladimir Putin di Ukraina”.
 
Ya Tuhan, apakah itu benar. Kalau itu tidak benar saya kira harus ada pihak yang berbicara mengenai masalah ini. 
 
Kami membutuhkan dukungan moral dan kami membutuhkan bentuk dukungan yang lain. Bentuk dukungan apapun sangatlah berharga bagi kami dan bagi perdamaian dan keamanan dunia.

3. Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina dan karena perang semua terganggu. Rusia mengatakan mereka siap menggantikan Ukraina menjadi pemasok untuk Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

Itu terdengar menggelikan. Ukraina menjadi salah satu negara yang menjaga ketahanan pangan secara global, salah satu pemain utama. Ini tidak hanya mempengaruhi Indonesia, tetapi juga mengenai Tiongkok, juga Afrika dan Timur Tengah bahkan Eropa. Banyak sekali. Tentunya sangat rumit dan tidak mudah.
 
Rusia tidak mampu memproduksi sebanyak yang diproduksi oleh Ukraina. Karena Rusia tidak mengekspor banyak komoditas. Apakah mereka bisa menggantikan sekitar 60 juta ton apapun yang diproduksi Ukraina tiap tahunnya? Itu jelas-jelas menggelikan.
 
Kemudian, bagaimana bisa membeli produk dari Rusia seperti gandum dan jagung. Bagaimana bisa membayarnya, mengingat seluruh sistem perbankan Rusia dikenai sanksi dan mata uang asing dilarang untuk digunakan di Rusia.
 
Bagaimana sebuah pihak bisa membayarnya.
 
Terakhir, dari segi etik dan moralitas sangat baik untuk memboikot hubungan perdagangan dengan Rusia dan tidak mengembangkan hubungan apapun dengan Rusia. Semua langkah itu akan memberikan konsekuensi buruk untuk rusia.
 
Bahkan Tiongkok saat ini mulai menolak melakukan bisnis dengan Rusia. Mereka menolak untuk memasok, membeli apapun dari Rusia, karena pembayaran dan sanksi. Jadi siapa yang mau melakukan hubungan bisnis dengan Rusia?
 
Sementara untuk pengaruhnya, jika kita gagal untuk panen pada musim panas tentunya akan menjadi bencana untuk banyak negara. Terutama untuk ketahanan pangan, sebagai contoh, kami memiliki 95 kapal yang berisi barang komoditas mulai dari gabah hingga minyak goreng yang semua terblokir di Laut Hitam.
 
Itu semua 95 kapal hampir 100, penuh dengan gabah dan macam-macam yang mungkin sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. Semua kapal itu diblokade Rusia dan tidak diperkenankan pergi. Bahkan di pelabuan Mariupol, ada 5-6 kapal besar yang berisi gabah dicuri oleh Rusia entah dibawa kemana. Itu juga kemungkinan sesuatu komoditas milik Indonesia.
 
Sekali lagi, seseorang yang seharusnya disasar atau diboikot, paling tidak diajak bicara oleh komunitas dunia adalah Putin.

4. Pertanyaan terakhir. Apa yang diinginkan Ukraina dari Indonesia di masa mendatang. Bidang apa yang ingin diperkuat dengan Indonesia?

Kami siap mengembangkan hubungan dengan Indonesia di segala bidang, termasuk tentu saja bidang politik. Saya itu sangat penting. Terutama bidang politik dan humanitarian.
 
Kedua negara juga harus saling memperkenalkan diri kepada rakyatnya. Saya bisa katakan bahwa di Ukraina tidak banyak warga mengenal Indonesia. Ini menjadi tugas yang besar. Mantan Dubes RI Yuddy Chrisnandi melakukan banyak hal dalam hubungan kedua negara. Dia guru saya sekarang, saya ingin melakukan banyak hal juga di sini. 
 
Kami akan mengembangkan pertukaran antar warga, mengembangkan pariwisata, pendidikan, ini sangat penting. Di Ukraina saat sebelum perang ada sekitar 30 ribu mahasiswa India, sementara mahasiswa Indonesia tidak terlalu banyak. Totalnya ada sekitar 100 ribu mahasiswa asing di Ukraina. Jumlah mahasiswa Indonesia terlalu sedikit.
 
Kami berharap bisa membuka jalur untuk mahasiswa Indonesia. Ukraina memiliki sistem pendidikan yang bagus dengan harga yang masuk di akal. 
 
Hal lain tentu saja perdagangan dan ekonomi menjadi arah hubungan yang potensial. Kami memiliki banyak potensi, tetapi utamanya kami tidak tahu harus melakukan apa dan apa yang diperlukan ataupun apa yang menjadi ketertarikan Indonesia dari yang kami miliki dan sebaliknya. Tentunya ini akan dikembangkan tentunya, terutama teknologi tinggi dan investasi. Bidang usaha dengan nilai tinggi akan menjadi pembahasan.
 
Kedua negara bisa melakukan hal luar biasa, bahkan di bidang militer dan teknis. Tetapi semua akan bergantung pada kapan perang akan berakhir dan juga bergantung dari seberapa cepat kami bisa membangun kembali bidang ekonomi utama yang rusak (akibat perang).
 
Sudah tentu pertukaran budaya menjadi arah kerja sama yang baik, termasuk juga kerja sama di bidang farmasi serta agrikultur.
 
Saya juga ingin melihat kemungkinan proyek dalam pembuatan film. Membuat film bersama, itu tentu sangat bagus. Kedua negara memiliki banyak kesamaan.
 
Seperti contoh pada 1945-1946 hingga 1948-49, Ukraina merupakan negara yang mengangkat isu Indonesia bisa diterima oleh PBB. Delegasi kami bertarung selama 4-5 tahun agar itu bisa berhasil. Ini contoh bagus yang bisa dijadikan film. Kemudian perang kemerdekaan di Ukraina pada era 40-an. Kedua negara menjalani perang kemerdekaan, kita punya banyak kesamaan.
 
Bahkan kita bisa paralel dari sejarah. Pada hampir era yang sama, Kerajaan Majapahit di Jawa mengusir pasukan Mongolia, mereka mengalahkannya. Ini merupakan satu-satunya negara yang melakukan hal itu. Di saat bersamaan, Ukraina juga melakukan hal itu. Bukan mengalahkan pasukan mongolia, tetapi paling tidak bisa mencegah Mongolia menginvasi Eropa. 
 
Banyak hal yang sama, termasuk di beberapa syair lagu nasional yang menyuarakan kemerdekaan. Saya sangat menyukai proyek mengenai budaya, tetapi sepertinya kita harus mulai dari informasi, ekonomi, perdagangan dan investasi.

5. Tetapi bagaimana menurut Anda mengenai ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Apakah ada kerja sama mengenai pembangunan ibu kota baru. Atau Ukraina ingin investasi?

Sepertinya kami belum memiliki kemampuan untuk investasi di bidang apapun. Kami harus investasi membangun perekonomian negara. 
 
Saya sangat menghargai Pemerintah Indonesia, kebajikan yang mereka punya, pengalaman dan dukungan yang dimiliki, semangat yang dimiliki memastikan mereka memberikankeputusan yang tepat.
 
Ibu Kota negara baru butuh pengalaman besar. Banyak negara sudah melakukan hal tersebut. Kepindahan ibu kota akan berlangsung (dijadwalkan pada 2024) dan seluruh kedutaan diminta pindah. Maka kami akan pindah. Saya belum pernah ke Kalimantan, tentu saya sangat ingin.
 
Ini pendapat pribadi saya. Saya pikir memindahkan ibu kota negara kadang menjadi instrumen yang bagus untuk meningkatkan perkembangan dari wilayah lain. Langkah itu bisa membuat wilayah lain berkembang secara independen dan cepat. jadi ini memberikan dorongan wilayah jadi lebih berkembang secara ekonomi, budaya, infrastruktur, industri dan lainnya.
 
Hal tersebut menjadi ide bagus di banyak negara. Seperti halnya dilakukan Tiongkok, Beijing yang terlalu padat dengan kemacetan lalu lintas. Hingga pada akhirnya Beijing memutuskan untuk memindahkan industri dan bisnis jauh. Kemudian hanya gedung pemerintah dan parlemen serta pusat spiritual yang ada di sana. Semua yang praktis dipindah, bisa jadi ide bagus juga.
 
Dan saya menyukai namanya: Nusantara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan