Dikutip dari Khaleej Times, Phivolcs melaporkan bahwa gempa terjadi sekitar pukul 07.48 waktu setempat dengan kedalaman mencapai 156 kilometer. Episentrum gempa berlokasi sekitar 285 km dari tenggara pulau Sarangani.
Gempa kali ini merupakan jenis tektonik yang diperkirakan memicu beberapa guncangan susulan berskala ringan. Phivolcs memperkirakan gempa ini tidak akan menimbulkan kerusakan bagnunan.
Guncangan gempa dikabarkan terasa di Cateel, salah satu kota di provinsi Davao Occidental.
September lalu, gempa kuat melanda pulau utama Filipina. Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa berkekuatan magnitudo 5,7 melanda Provinsi Batangas di pulau Luzon pada pukul 01.12 pagi. Saat itu, penduduk ibu kota Manila juga merasakan guncangan.
Dua bulan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang provinsi Batangas. Menurut laporan Phivolcs, gempa terjadi menjelang fajar sekitar pukul 04.49 waktu setempat.
Baca: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Batangas Filipina
Getaran susulan terjadi tak lama setelahnya dengan kekuatan magnitudo 5,1 dan kedalaman 107 km. Phivolcs merevisi kekuatan gempa pertama dan kedua menjadi masing-masing magnitudo 6,6 dan 5,5.
Seperti beberapa negara Asia Tenggara lainnya, Filipina berada di Cincin Api atau Ring of Fire, sebuah zona yang rentan dilanda aktivitas seismik.
Februari lalu, gempa bumi magnitudo 6,3 mengguncang provinsi Davao del Sur di Filipina selatan.
Akhir Desember 2020, gempa magnitudo 6,3 melanda Provinsi Batangas di Pulau Luzon Filipina. Gempa kala itu melanda tepat saat warga Filipina bersiap merayakan Natal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
