Kamboja merupakan ketua ASEAN tahun ini. Namun, mereka memiliki pendekatan berbeda dalam masalah Myanmar dari negara lain di kawasan itu.
Hun Sen mengunjungi pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing, pekan lalu. Kelompok hak asasi menilai
langkah tersebut berisiko melegitimasi kudeta militer tahun lalu dan tindakan kerasnya terhadap ribuan aktivis demokrasi dan pendukung pemerintah terguling Aung San Suu Kyi.
Myanmar telah berada dalam kekacauan selama hampir satu tahun. Militer menekan protes dan pertempuran di berbagai front dengan tentara etnis minoritas dan milisi yang baru dibentuk yang disebutnya teroris.
Setidaknya 1.400 warga sipil tewas menurut aktivis yang dikutip PBB.
"Utusan khusus menganjurkan langkah-langkah membangun kepercayaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan, selain organisasi etnis bersenjata," kata pernyataan PBB mengenai pertemuan Heyzer dengan Hun Sen.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 16 Januari 2022, konflik tersebut telah menyebabkan perselisihan di dalam ASEAN tentang bagaimana menangani Myanmar. Akhir tahun lalu, ASEAN melarang Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan puncak ASEAN.
Ini kali pertama ASEAN mengambil keputusan seperti itu. Keputusan itu diambil setelah utusan khusus sebelumnya, Erywan Yusof, dari Brunei ditolak junta.
Namun, utusan khusus dari Kamboja untuk Myanmar, Prak Sokhonn, mengatakan pendekatan itu tidak produktif.
Heyzer mendesak Prak Sakhonn bekerja dengannya dan komunitas internasional dalam strategi terkoordinasi untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk dialog inklusif.
"Dia menekankan solusi yang diperlukan untuk berasal dari terlibat langsung dengan dan mendengarkan dengan seksama semua yang terkena dampak," kata dia.
Baca: PM Kamboja Mulai Kunjungan ke Myanmar, Buka Dialog dengan Junta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id