Mengenai kerja sama ekonomi, kedua Menlu membahas tindak lanjut rencana pembangunan Joint Industrial Park. Kedua pihak sepakat untuk mulai membahas pembentukan perjanjian Joint Free Trade Zone di dalam kawasan Industri perbatasan antara Distrik Oecusse dan Provinsi NTT.
Selain itu, pertemuan juga membahas mengenai pentingnya percepatan penyelesaian Bilateral Investment Treaty (BIT) dan MoU on Communications and Informatics.
"Kedua Menlu sepakat bahwa perjanjian-perjanjian tersebut akan diupayakan diselesaikan tahun ini agar dapat ditandatangani pada saat kunjungan Perdana Menteri Timor Leste, yang waktunya akan ditentukan kemudian," demikian dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 11 Januari 2023.
Mengenai perbatasan darat, Menlu Retno dan Menlu Adaljiza sepakat mendorong upaya penyelesaian pembahasan dua segmen perbatasan darat Indonesia-Timor Leste, yaitu: Bidjael Sunan, Oben dan Noel Besi, serta Citrana. Menlu Retno menyampaikan bahwa kondisi kondusif penting untuk dijaga agar perundingan dapat dilanjutkan.
Dalam pertemuan, Menlu Retno juga menjelaskan mengenai prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN. Dalam KTT ASEAN di Pnom Penh pada November 2022, ASEAN telah menerima secara prinsip keanggotaan Timor Leste. Peta Jalan (Roadmap) bagi keanggotaan penuh akan dibuat.
Pertemuan dengan Menlu Timor Leste dilakukan setelah pelaksanaan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) yang dilakukan di Kementerian Luar Negeri. Dalam PPTM, Menlu Retno juga menjelaskan mengenai prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN, yang mengambil tema "ASEAN Matters, Epicentrum of Growth."
Baca juga: Ramos-Horta: Timor Leste Akan Bekerja Aktif Mempercepat Keanggotaan ke ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News