"Singapura dan Malaysia menginginkan perbatasan yang lebih terbuka, bahkan jika varian baru Omicron mengganggu rencana memperluas VTL antar kedua negara," ucap PM Lee, dikutip dari Channel News Asia.
PM Lee dan PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob memberikan pidatonya di hari pertama VTL perbatasan darat dan udara. Ini juga menjadi kunjungan resmi pertama Ismail Sabri ke Singapura sebagai PM Malaysia.
Singapura berencana memperluas VTL perbatasan darat mulai pertengahan Desember mendatang. Perluasan itu dapat dilakukan asalkan Singapura dan Malaysia sudah benar-benar mempertimbangkan situasi kesehatan masyarakat.
Baca: Singapura-Malaysia Buka Perbatasan di Tengah Kemunculan Varian Omicron
Saat ini, mereka yang bisa menikmati VTL darat Singapura-Malaysia adalah individu berstatus warga negara resmi, penduduk tetap (permanent resident), atau pemegang visa jangka panjang.
Bersama PM Lee, PM Ismail telah membicarakan perluasan VTL darat dengan memasukkan layanan bus di Tuas Second Link, kereta api yang dioperasikan Keretapi Tanah Melayu. Nantinya secara bertahap, VTL darat akan meliputi kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
Kedua tokoh itu juga membahas peluncuran VTL laut, kemungkinan antara terminal feri Tanah Merah di Singapura dan Desaru di Johor. Mereka juga membahas perluasan VTL udara untuk mencakup tujuan seperti Penang, Langkawi, Kuching dan Kota Kinabalu.
"Tentu saja, semua ini tergantung situasi Covid-19. Kita semua sedang menanti dengan cemas untuk melihat seperti apa perilaku dari varian Omicron ini," kata PM Lee.
"Tapi jika Omicron pada akhirnya mengganggu rencana-rencana ini, tujuan kami tetap tak berubah, yakni perbatasan yang lebih terbuka antara Singapura dan Malaysia. Dan saya cukup yakin bahwa setelah beberapa waktu, kami akan dapat membuat kemajuan lebih lanjut," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News