Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, tiga hal yang perlu dilakukan untuk menjaga demokrasi di tengah pandemi covid-19.
"Pertama, kita harus memegang teguh prinsip kesetaraan untuk memastikan pemulihan yang cepat," tutur Retno, dalam konferensi pers usai pembukaan BDF ke-14 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 9 Desember 2021.
Retno mengatakan, dalam demokrasi, kesetaraan adalah mengenai keadilan. Karenanya, ia menegaskan, setiap orang harus memiliki kesempatan yang setara untuk menang melawan pandemi covid-19.
Untuk itu, kata Retno, kita harus memastikan akses vaksin yang setara bagi semua.
"Kedua, kita harus mendorong kebijakan yang inklusif untuk memastikan pemulihan bagi semua," lanjutnya.
Dalam demokrasi, terang Retno, inklusivitas berarti partisipasi seluruh rakyat dalam semua aspek tata kelola pemerintah. Ia menegaskan, tidak ada yang boleh tertinggal dalam proses pemulihan, dan semua aspirasi harus didengarkan sesuai dengan semangat demokrasi.
"Ketiga, kita harus mewujudkan arsitektur ekonomi global yang adil untuk mempercepat pemulihan," imbuh Retno.
Ia menuturkan, dalam demokrasi keadilan berarti setiap orang dapat memperoleh haknya dan mencapai kemakmuran. "Artinya, setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk pulih," tegas Retno.
Karenanya, lanjut dia, lingkungan internasional yang mendukung diperlukan agar negara-negara dapat pulih dengan baik. Retno menegaskan, tidak boleh ada monopoli dalam partisipasi di ekosistem rantai pasok global.
Retno berharap BDF dapat menjadi ajang untuk saling belajar mengenai nilai kesetaraan, inklusivitas, dan keadilan. Dia menginginkan BDF menjadi bagian dalam membantu pemulihan pasca pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News