Kebanyakan korban banjir berada di negara bagian Pahang. Warga telah berlindung di pusat-pusat bantuan di sana.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, telah mengarahkan semua kementerian untuk menggandakan upaya dalam membantu operasi banjir.
"Terutama di daerah yang terkena dampak parah dan harus sesegera mungkin," kata Ismail Sabri, dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 19 Desember 2021.
Dalam video yang dibagi di laman Facebook, Ismail mengatakan telah mengunjungi beberapa pusat bantuan. "Kunjungan saya untuk memastikan kondisi aman para korban," tuturnya.
Sekitar 5.100 orang berada di 116 pusat bantuan Pahang. Hujan deras selama beberapa hari mengancam beberapa sungai di negara bagian itu meluap.
Seorang pejabat mengatakan jalan-jalan utama, termasuk jalan raya menuju ibu kota Kuala Lumpur, ditutup sementara.
Situasi serupa terlihat di Selangor. Lebih dari 4.500 orang dievakuasi dan 55 pusat bantuan beroperasi. Polisi negara bagian juga mengatakan beberapa jalan ditutup karena banjir bandang.
Jumlah penduduk yang terkena dampak banjir di negara bagian Kelantan naik menjadi lebih dari 3.600 orang dan 44 pusat bantuan beroperasi. Seorang pejabat negara bagian mengatakan lima sungai besar terancam meluap.
Sementara itu di Trengganu, sekitar 260 orang dari satu kabupaten terkena dampak banjir, dengan tiga pusat bantuan beroperasi.
Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan cuaca di Negeri Jiran berada pada "tingkat bahaya" hari ini. Hujan lebat terus menerus mengguyur kawasan Dataran Tinggi Cameron, Lipis, Raub, Jerantut, Bentong dan Kuantan, Temerloh, Maran dan Pekan.
Baca: Hujan Deras dan Banjir Bandang Hantam Malaysia, 1.000 Warga Dievakuasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
