Menurut laporan sebuah grup pemantau lokal, lebih dari 1.400 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Myanmar dan demonstran anti-kudeta sejak tahun lalu.
PM Hun Sen, yang negatanya memegang presidensi ASEAN tahun ini, dijadwalkan mengunjungi Myanmar pada Jumat dan Sabtu mendatang. Tujuan utama kunjungan adalah mencoba membantu menyelesaikan krisis di negara tersebut.
Namun menurut Menlu Sokhonn, situasi di Myanmar saat ini kurang baik dan cenderung mengkhawatirkan.
"Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin dalam, yang juga melas ke masalah di bidang ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan," ucapnya, dilansir dari The Straits Times, Rabu, 5 Januari 2022.
"Ada dua pemerintahan di sana, ada juga beberapa pasuka bersenjata. Masyarakat di sana terus melakukan aksi pembangkangan sipil, dan gerakan gerilyawa juga terjadi di seantero negeri," sambungnya.
Pernyataan Sokhonn disampaikan dalam sebuah acara di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura.
Mengenai rencana kunjungan PM Hun Sen, Sokhoon membantah anggapan adanya upaya Kamboja untuk melegitimasi junta Myanmar. Ia menegaskan fokus dari kunjungan PM Hun Sen adalah "meningkatkan situasi di Myanmar."
"Upaya-upaya akan tetap difokuskan pada peta perdamaian dan Lima Poin Konsensus yang sudah disepakati para petinggi ASEAN tahun lalu," tutur Sokhonn.
"Kunjungan beliau akan membuka jalan menuju kemajuan, dengan menciptakan lingkungan kondusif untuk dialog inklusif dan kepercayaan politik di antar semua kubu terkait," sambungnya.
Baca: PM Kamboja: Junta Myanmar Berhak Hadiri Semua Pertemuan ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id