atau vaccinated travel lane (VTL) dengan Amerika Serikat (AS). Diperkirakan kesepakatan ini akan diraih sebelum akhir tahun.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara di Kamar Dagang AS, Washington DC pada Kamis, 7 Oktober 2021. Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 8 Oktober 2021, Gan mencatat, Singapura sebagai pusat bisnis dan perjalanan dinilai penting untuk tetap terhubung dengan seluruh dunia, meskipun hantaman pandemi covid-19 tak henti bergulir.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara di Kamar Dagang AS, Washington DC pada Kamis, 7 Oktober 2021. Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 8 Oktober 2021, Gan mencatat, Singapura sebagai pusat bisnis dan perjalanan dinilai penting untuk tetap terhubung dengan seluruh dunia, meskipun hantaman pandemi covid-19 tak henti bergulir.
“Kami sekarang sedang mengerjakan VTL dengan AS sesegera mungkin, dan tentunya sebelum akhir tahun,” kata Gan.
Sebelumnya, Singapura disebut telah sukses meluncurkan jalur perjalanan vaksin dengan Jerman dan Brunei Darussalam pada 8 September lalu. Para pelancong dari kedua negara ini telah diizinkan memasuki Singapura tanpa pemberitahuan untuk tinggal di rumah.
“Kami telah memiliki pilot jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) yang sukses dengan Jerman dan Brunei untuk memfasilitasi masuknya individu yang divaksinasi penuh ke Singapura untuk bisnis dan liburan,” jelas Gan.
Sebagai gantinya, mereka wajib melakukan beberapa tes PCR covid-19. Selain itu, tinggal di negara masing-masing selama 21 hari terakhir secara berturut-turut sebelum keberangkatan ke Singapura.
Hingga kini, Pemerintah Singapura kian memfasilitasi kedatangan dan pemulangan para pemegang work pass dari AS ke Singapura.
Keberadaan Gan di AS pun bertujuan untuk bertemu dengan perusahaan Singapura yang beroperasi di AS. Hal ini disebut sebagai bagian dari meja bundar tertutup yang diselenggarakan oleh Enterprise Singapore. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News