Warga Laos menikmati jajanan pinggir jalan di kota Vientiane, 12 Maret 2020. (Mladen ANTONOV / AFP)
Warga Laos menikmati jajanan pinggir jalan di kota Vientiane, 12 Maret 2020. (Mladen ANTONOV / AFP)

Covid-19 Melonjak Tajam, Laos Lockdown Ibu Kota Vientiane

Marcheilla Ariesta • 21 September 2021 13:41
Vientiane: Pemerintah Laos menerapkan penguncian (lockdown) wilayah secara ketat di ibu kota Vientiane. Langkah ini diambil setelah kasus harian Covid-19 di negara itu mencapai angka tertinggi akhir pekan kemarin.
 
Tercatat ada 467 kasus baru Covid-19 pada Sabtu pekan lalu di Laos, dan angkanya hanya berkurang satu atau dua kasus dalam dua hari terakhir. Sebagian besar kasus itu berasal dari Vientiane.
 
Wali Kota Vientiane menyatakan, lockdown akan diberlakukan selama dua pekan ke depan.

Dilansir dari laman AFP pada Selasa, 21 September 2021, selama lockdown berlaku, warga tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali untuk membeli makanan, obat-obatan, atau pergi ke rumah sakit.
 
Selain itu, pemerintah kota Vientiane juga melarang perjalanan menuju provinsi-provinsi lain yang angka penyebaran infeksinya juga tinggi.
 
"Warga dari luar provinsi yang masuk Vientiane juga harus menjalani karantina selama 14 hari setelah ketibaan," kata Wali Kota Vientiane dalam pernyataannya.
 
Semua acara perkumpulan publik hingga upacara keagamaan dilarang selama lockdown. Begitu pula semua kegiatan di luar ruangan, seperti berolahraga dan menjual makanan.
 
Warga yang melanggar aturan lockdown ini dapat dijatuhi hukuman denda hingga 3 juta kip (setara Rp4,4 juta).
 
Lonjakan kasus Covid-19 di Laos diduga terjadi karena kemunculan klaster baru di salah satu pabrik kain. Menurut data pemerintah, banyak pekerja di pabrik itu terinfeksi varian Delta Covid-19.
 
Baca:  Muncul Klaster Baru Covid-19, Laos Tutup Perbatasan dengan Thailand
 
Laos mencatat total 19.399 kasus Covid-19 dengan 16 kematian sejak awal pandemi tahun lalu.
 
Di tengah pandemi ini, Laos sudah menyuntikkan 4,5 juta dosis vaksin Covid-19. Mayoritas vaksin yang digunakan adalah merek Sinopharm yang disumbangkan Tiongkok. Laos juga memiliki pasokan vaksin Pfizer dari program berbagi COVAX.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan