Anggota China-Southeast Asia Research Center on the South China Sea, Rommel Banlaoi. Foto: Medcom.id
Anggota China-Southeast Asia Research Center on the South China Sea, Rommel Banlaoi. Foto: Medcom.id

Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Penting dalam Menciptakan Perdamaian di Asia Tenggara

Medcom • 22 Juni 2023 18:05
Jakarta: Anggota China-Southeast Asia Research Center on the South China Sea, Rommel Banlaoi, mengungkapkan bahwa Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan keamanan global, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Menurut dia, perjanjian tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang tertuang dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
“TAC awalnya berperan sebagai pengantar regionalisme kita di Asia Tenggara, seiring berjalannya waktu pun berkembang menjadi pendorong globalisme dan penggerak perdamaian global,” ujar Banlaoi di acara ‘Jakarta Forum on ASEAN-China Relations' di Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. 
 
Banlaoi mengatakan bahwa TAC telah mengatur secara legal terkait mekanisme penyelesaian konflik di Asia Tenggara. Hal ini pun termasuk penyelesaian sengketa di Laut Cina Selatan.

Selain itu, TAC juga disebut berperan penting dalam mencegah adanya intervensi pihak eksternal dan penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan pertikaian. Perjanjian tersebut, lanjut Banlaoi, juga membuka peluang yang tak terbatas bagi Tiongkok dan negara anggota ASEAN untuk bekerja sama di berbagai bidang.
 

“Oleh karena itu, TAC harus dipertahankan oleh ASEAN bersama negara-negara mitranya,” lanjutnya.
 
Sementara itu, Profesor Politik International UPH Aleksius Jemadu mengatakan bahwa Tiongkok dan ASEAN memainkan peran penting dalam menentukan kekuatan dan dampak dari TAC. Menurut dia, perjanjian tersebut juga dapat berdampak terhadap kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan ASEAN. 
 
“Selagi Tiongkok dan ASEAN memperkuat kerja sama, tujuan bersama stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara juga dapat tercapai,” tuturnya.
 
Terlepas dari itu, kata Jemadu, dampak dari TAC tergantung dari kinerja masing-masing pihak. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya ASEAN dan Tiongkok untuk berkolaborasi dalam mewujudkan tujuan bersama tersebut. 
 
Diketahui, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) merupakan pakta kerja sama antara negara-negara ASEAN dengan mitranya yang disepakati pada tahun 1976. Sementara itu, Tiongkok merupakan negara mitra pertama di luar ASEAN yang mengaksesi traktat tersebut. (Arfinna Erliencani)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan