Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. (John THYS / AFP)
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. (John THYS / AFP)

Tak Terima Reputasi Putranya Tercemar, PM Kamboja Tutup Media Independen Terakhir

Medcom • 13 Februari 2023 12:52
Phnom Penh: Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Pemimpin memerintahkan penutupan media lokal independen terakhir di negara itu pada Minggu, 12 Februari 2023. Ia mempermasalahkan laporan berita yang dirilis media tersebut karena dianggap menyerang reputasi pribadi dan putranya.
 
Salah satu pemimpin terlama di dunia, PM Hun Sen terus menindak setiap suara oposisi dalam mempersiapkan pemilihan umum pada akhir tahun ini. 
 
Selama ini, The Voice of Democracy (VOD) menerbitkan dan menyiarkan berita yang diduga sering mengkritik PM Hun Sen dan pemerintahannya dalam bahasa Khmer dan Inggris. Pada Minggu malam, PM Hun Sen mengatakan bahwa VOD tidak lagi memiliki izin terbit.

"Atas nama pemerintah, yang harus melindungi martabatnya, saya memutuskan untuk mengakhiri kasus ini dengan memerintahkan Kementerian Penerangan untuk membatalkan izin VOD mulai sekarang dan berhenti bersiaran pada pukul 10 pagi," tulis PM Hun Sen via Facebook, dikutip dari laman voanews.com.
 
Langkah penutupan dilakukan usai laporan VOD pada 9 Februari lalu yang menyebutkan bahwa putra sulung Hun Sen, Letnan Jenderal Hun Manet, telah menandatangani paket bantuan kementerian luar negeri senilai USD100.000 ke Turki, negara yang dilanda gempa dahsyat awal bulan ini. Penandatanganan perjanjian tersebut dianggap telah melampaui batas wewenangnya.
 
Hun Manet yang didukung sang ayah untuk menggantikan posisinya di masa mendatang, membantah tuduhan tersebut. PM Hun Sen memerintahkan agar VOD berhenti bersiaran, namun propertinya tidak akan disita. Ia juga mengimbau para investor asing untuk VDO sebaiknya segera mengambil uang mereka kembali, dan jajaran stafnya perlu mencari pekerjaan baru.
 
Awalnya pada Sabtu kemarin, PM Hun Sen memberikan waktu 72 jam kepada VOD untuk meminta maaf melalui mediasi antara eksekutif senior dan pejabat pemerintah Kamboja.
 
VOD telah mengirim surat pernyataan "menyesal atas kekeliruan" terkait artikel tersebut, yang telah diunggah PM Hun Sen dalam unggahan di Facebook. Namun, PM Hun Sen mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menerima istilah 'penyesalan,' bukan 'permintaan maaf.'
 
Direktur Eksekutif Pusat Hak Asasi Manusia Kamboja, Chak Sopheap, menulis di Twitter bahwa VOD memainkan peran penting dalam mempromosikan akses informasi di Kamboja. Media berita berbahasa Khmer itu berdiri pada 2003, sebelum kemudian meluas ke media daring yang memiliki hampir 2 juta pengikut di Facebook. 
 
Hingga saat ini, VOD belum menanggapi lebih lanjut terkait langkah penutupan oleh PM Hun Sen. (Jessica Gracia)
 
Baca juga:  Mantap! Sekarang Ada Jalan Soekarno dan Ali Alatas di Kamboja
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan