Ia menyampaikannya kepada awak media di sela-sela pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.
Ditanya terkait pertemuan informalnya dengan menteri luar negeri yang ditunjuk junta Myanmar, Don menuturkan bahwa pembicaraan tersebut sudah tiga kali diselenggarakan Thailand dengan mengundang junta Myanmar.
Menurutnya, hal ini telah sesuai dengan kesepakatan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berdasarkan dokumen Tinjauan dan Keputusan Implementasi Lima Poin Konsensus (5PC).
Ia kemudian merujuk pada poin ke-14 dari dokumen yang dirilis usai KTT ASEAN 2022 di Phnom Penh, Kamboja, yang berbunyi, “ASEAN akan mempertimbangkan untuk menjajaki pendekatan lain yang dapat mendukung pelaksanaan Lima Poin Konsensus."
“Jadi pertemuan informal pertama, kedua, termasuk yang ketiga sangat merujuk pada artikel nomor 14 dokumen tersebut, yaitu mencoba mengeksplorasi pendekatan lain,” ucap Don.
Pertemuan terakhir yang diinisiasi Thailand dengan mengundang seluruh menlu ASEAN dan junta Myanmar pada Juni lalu, mendapat banyak kritik dari berbagai banyak pihak. Tak terkecuali Indonesia selaku ketua ASEAN tahun ini.
Pertemuan itu hanya dihadiri Menlu Laos Saleumxay Kommasith dan menlu yang ditunjuk junta Myanmar. Sedangkan menlu ASEAN lainnya menyatakan tidak hadir.
Indonesia memandang pendekatan yang dilakukan Thailand dengan hanya melibatkan salah satu pihak yang berkonflik di Myanmar, telah menyalahi mandat 5PC.
Namun, Don berpendapat, pertemuan tersebut bersifat informal dan tidak dilaksanakan dalam kerangka ASEAN.
Baca juga: Menlu Thailand Bikin Pertemuan dengan Junta, Indonesia: Itu Bukan Main Track dari ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News