Warga Myanmar dihadapkan dengan tindak kekerasan pihak berwenang yang membubarkan protes. Foto: AFP
Warga Myanmar dihadapkan dengan tindak kekerasan pihak berwenang yang membubarkan protes. Foto: AFP

Myanmar Memanas, WNI Relatif Aman dan Belum Perlu Dievakuasi

M Sholahadhin Azhar • 16 Maret 2021 06:25
Jakarta: Kondisi Myanmar yang terus menerus diwarnai protes berdarah, membuahkan kekhawatiran terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara itu. Namun pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menyatakan WNI dalam kondisi aman.
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Judha Nugraha menyatakan pihaknya melakukan pertemuan virtual dengan pihak KBRI.
 
“Kondisi WNI saat ini relatif  aman. Ada beberapa aksi demo maupun penetapan darurat militer di lokasi tempat tinggal mereka, namun tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada para WNI,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Selasa 16 Maret 2021.

Baca: 39 Pengunjuk Rasa Tewas dalam Sehari di Tangan Pasukan Myanmar.
 
“Mempertimbangkan situasi terakhir, dipandang belum mendesak dilakukan evakuasi. Meskipun demikian, bagi WNI yang tidak memiliki keperluan esensial di Myanmar diimbau agar mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia melalui relief flight yang masih tersedia yaitu SQ dan Myanmar Airlines,” imbuhnya.
 
Menurut Judha, saat ini tercatat sekitar 50 WNI telah pulang menggunakan relief flight tersebut.
 
Selain itu KBRI Yangon telah menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi shelter sementara bagi WNI. Kemenlu dan KBRI juga akan membantu pengurusan charter flight jika memang opsi tersebut diminati para WNI.
 
Lebih lanjut Judha menambahkan kemenlu dan KBRI terus memonitor perkembangan terakhir dan telah menyediakan akses hotline untuk membantu para WNI.
 
Sejak kudeta militer yang dilakukan pada 1 Februari yang melengserkan Aung San Suu Kyi, aksi protes pun merebak. Pihak keamanan Myanmar menanggapi protes itu dengan kekerasan.
 
Terakhir pada Minggu, tercatat 39 warga tewas di tangan militer. Hingga saat ini total korban tewas akibat kekerasan pihak militer mencapai lebih dari 100 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan