Bentrokan terjadi di kota Dhaka, Brahammanbaria, dan juga Chattogram.
Jumat kemarin, empat orang tewas dalam bentrokan di kota Chattogram, dan satu lainnya di Brahammanbaria. Dalam aksi protes di dua kota tersebut, ratusan pedemo berkumpul di luar masjid Baitul Mokarram.
Ketegangan berujung bentrokan di area masjid dipicu sekelompok demonstran yang melambai-lambaikan sepatu mereka sebagai bentuk kecaman terhadap kunjungan PM Modi. Dilansir dari laman New York Times, sebuah saluran televisi lokal mencatat adanya 40 korban luka, termasuk beberapa jurnalis, dalam bentrokan tersebut.
Aksi kekerasan berlanjut hingga Sabtu petang di Brahammanbari, yang kemudian menelan tambahan lima korban tewas. Menurut keterangan beberapa surat kabar, pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.
Tidak disebutkan apakah mereka menggunakan peluru karet atau tajam, dan apakah tembakan diarahkan ke demonstran atau ke udara. Otoritas Bangladesh baru mengumumkan total 10 kematian pada Sabtu malam.
Sebuah grup keagamaan telah menyerukan penghentian dan penguncian (lockdown) berskala nasional pada Minggu, 28 Maret 2021, untuk memprotes kematian 10 orang.
Menurut pantauan beberapa media, jaringan internet di Bangladesh jauh lebih lambat dari biasanya pada Sabtu, yang dipandang sebagai upaya pemerintah dalam menghentikan rencana lokcdown.
PM Bangladesh Sheikh Hasina, putri dari pemimpin pertama di negara tersebut, menyebut PM Modi sebagai sekutu utama dalam misi utama mengeluarkan jutaan warga dari jurang kemiskinan.
"Jika kita bergerak maju bersama, maka perkembangan di tengah masyarakat kita akan menjadi hal yang tak terhindarkan," kata PM Hasina.
Baca: Kebakaran Penampungan Rohingya: 15 Orang Tewas 400 Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News