Kapal Penjaga Pantai Filipina di Laut China Selatan. (Philippines Coast Guard)
Kapal Penjaga Pantai Filipina di Laut China Selatan. (Philippines Coast Guard)

Marcos Jr: Filipina Tidak akan Pakai Meriam Air untuk Usir Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 06 Mei 2024 23:32

Manila: Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan, negaranya tidak akan memberikan tanggapan serupa terhadap penempatan meriam air yang dilakukan Tiongkok terhadap kapal-kapalnya. Mereka akan mengesampingkan penggunaan peralatan ‘ofensif’ ketika Manila menegaskan kedaulatannya di Laut China Selatan yang disengketakan.

 

Beijing telah mengirim ratusan penjaga pantai dan kapal lain untuk mengajukan klaimnya atas sebagian besar jalur perairan penting tersebut meskipun pengadilan internasional memutuskan bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.

 

Dalam konfrontasi terakhir pada 30 April lalu, Manila mengatakan, Penjaga Pantai Tiongkok merusak sebuah kapal Penjaga Pantai Filipina dan kapal pemerintah lainnya dengan meriam air bertekanan tinggi. Serangan dilakukan ketika kapal-kapal tersebut membawa bahan bakar, makanan dan air untuk para nelayan Filipina di Scarborough Shoal.

 

“Kami tidak akan mengikuti Penjaga Pantai Tiongkok dan kapal-kapal Tiongkok di jalan itu,” kata Marcos pada Senin, 6 Mei 2024. Hal ini disampaikan Marcos saat ditanya apakah Manila akan mulai menggunakan meriam air di kapal penjaga pantainya sendiri untuk membalas.

 

“Bukan misi angkatan laut kami, penjaga pantai kami untuk memulai atau meningkatkan ketegangan. Kami tidak punya niat menyerang siapa pun dengan meriam air atau (peralatan) ofensif lainnya,” ucapnya, dilansir dari Channel News Asia.

 

Marcos menambahkan, ‘hal terakhir’ yang diinginkan Filipina adalah ‘meningkatkan ketegangan’ di perairan yang disengketakan.

 

Seorang juru bicara Penjaga Pantai Filipina mengatakan, strategi Manila adalah untuk mengungkap dan meminta kecaman internasional atas perilaku Beijing di Laut China Selatan untuk mendorong upaya terpadu untuk menjamin kebebasan navigasi di jalur perairan strategis tersebut.

 

Marcos mengatakan, Filipina akan terus merespons insiden Laut China Selatan melalui jalur diplomatik.

 

Pekan lalu, Manila memanggil utusan senior Tiongkok untuk memprotes ‘pelecehan, penyerukan, pengeroyokan, pembayangan dan pemblokiran, manuver berbahaya (dan) penggunaan meriam air’ yang dilakukan oleh kapal-kapal Penjaga Pantai Tiongkok terhadap kapal-kapal Filipina di lepas pantai Scarborough Shoal yang disengketakan.

 

Manila dan Washington memiliki perjanjian pertahanan bersama, dan konfrontasi baru-baru ini antara kapal Filipina dan Tiongkok telah memicu spekulasi mengenai apa yang mungkin memaksa Amerika Serikat untuk melakukan intervensi.

 

Bulan lalu, Marcos mengatakan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memberikan jaminan bahwa perjanjian itu akan berlaku jika ada “kekuatan asing” lain yang membunuh seorang tentara Filipina.

 

Baca juga: Filipina Panggil Utusan Tiongkok Terkait Ketegangan Baru di Laut China Selatan


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan