RISSC membuat daftar ini berdasarkan pengaruh dari tokoh-tokoh terhadap perkembangan Islam di dunia.
“Presiden Widodo adalah presiden Indonesia pertama yang bukan dari militer atau
elit politik. Dia berasal dari latar belakang yang sederhana keturunan Jawa. Ayahnya memiliki perabotan kecil bisnis, yang seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan,” sebut profil yang ditulis di dalam buku The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2023.
“Mereka berjuang untuk memasukkannya ke universitas, di mana dia
lulus di bidang kehutanan. Setelah lulus, Presiden Widodo bekerja selama tiga tahun di dinas kehutanan sebuah perusahaan negara di Aceh sebelum kembali ke
urusan keluarga,” imbuh profil dari buku tersebut.
Buku yang dirilis tahunan ini juga menyebutkan Presiden Jokowi sebagai politikus sukses dan bersih.
“Dia membangun reputasi sebagai politikus bersih, menghindari korupsi dan nepotisme yang menjangkiti sebagian besar politikus,” sebut buku tersebut.
Nama Presiden Jokowi menjadi langganan daftar ini sejak 2014. Posisi tertingginya didapat pada 2014 dan 2015 berada di urutan 11.
Adapun urutan pertama dari daftar ini adalah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al Saud. Sementara urutan kedua ditempati oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei dan tempat ketiga ada sosok Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Tokoh lain yang memiliki nama ada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di urutan keempat, serta Raja Yordania Abdullah II.
Sementara Presiden Uni Emirat Arab,Syekh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, yang dekat dengan Presiden Jokowi berada di urutan delapan. Meski berada di urutan 13, Jokowi mengungguli nama besar seperti Imam Besar Masjid Al-Azhar, Syeikh Dr Ahmad Muhammad Al-Tayyeb.
Tidak hanya Jokowi, tokoh Indonesia lain yang berada di dalam peringkat ini termasuk Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf. Yahya berada pada peringkat 19 tokoh Muslim yang berpengaruh di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News