Datuk Seri Anwar Ibrahim (DSAI), yang menjadi PM ke-10 Malaysia pada Kamis kemarin, mengatakan bahwa dirinya belum melakukan finalisasi diskusi dengan sejumlah partai pendukung.
PM Anwar diprediksi baru akan mengumumkan nama-nama menteri kabinet bersatu mulai pekan depan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berbicara kepada awak media usai memimpin sebuah pertemuan di kantornya, PM Anwar mengatakan bahwa posisi kabinet tidak perlu dipandang sebagai "hadiah bagi para politisi."
Ia juga menekankan kembali komitmennya untuk menjadikan anggota kabinet berjumlah lebih sedikit dibanding pemerintahan Ismail Sabri Yaakob dan Muhyiddin Yassin. Dua pemerintahan sebelum Anwar memiliki jumlah menteri di atas 30 dengan hampir 40 deputi.
"Saya ingin para menteri mendukung saya atas kebijakan yang saya hadirkan, atas komitmen saya melawan korupsi, dan untuk memulihkan perekonomian negara," kata PM Anwar, dikutip dari laman The Straits Times.
Baca: Tidak Ambil Gaji, Anwar Juga Bentuk Kabinet Ramping dengan Bayaran Rendah
Pemerintahan Anwar Ibrahim memiliki 148 anggota parlemen yang merepresentasikan empat koalisi, tiga partai dan beberapa kandidat independen. Angka ini memberikan PM Anwar dua per tiga mayoritas dari parlemen yang memiliki total 222 kursi.
Ada kekhawatiran PM Anwar harus memenuhi permintaan sejumlah partai, termasuk dari Barisan Nasional (BN), Gabungan Parti Sarawak (GPS), dan Gabungan Rakyat Sabah.
Koalisi Pakatan Harapan (PH) di bawah Anwar Ibrahim hanya menyumbang 82 dari total 148 kursi di pemerintahan baru.
Sebelumnya, PM Anwar mengindikasikan hendak menunjuk dua deputi perdana menteri, satu dari BN dan satu GPS. Penunjukan ini diperkirakan akan dilakukan sebelum pemungutan mosi percaya di parlemen Malaysia pada 19 Desember mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id