Dalam pembukaan pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi mendorong agar semua negara ASEAN mengimplementasikan kesepakatan terkait penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi agar kawasan Asia Tenggara dapat segera pulih.
Ada beberapa inisiatif yang disampaikan Sekjen dalam pertemuan tersebut.
"Pertama, Covid-19 ASEAN Response Fund yang saat ini sudah mencapai USD30 juta dari 22 negara. Penyaluran vaksin untuk negara ASEAN diperkirakan dapat disampaikan paling lambat kuartal kedua tahun ini," kata Menlu Retno dalam jumpa pers virtual.
Kemudian ada operasionalisasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework untuk memfasilitasi pergerakan dan aktivitas yang aman. Dan juga ada kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mulai berlaku 1 Januari tahun ini, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi di kawasan.
Sekjen Lim juga menyampaikan penjelasan berbagai inisiatif negara anggota ASEAN dalam menanggapi keadaan darurat kemanusiaan, yang merupakan akibat dari bencana alam di kawasan.
"Sekjen mengusulkan ASEAN dapat mereplikasi model Desa Palu di Indonesia pada tahap pemulihan untuk masyarakat lokal pascabencana," tutur Retno.
Sekjen juga menyampaikan bantuan kemanusiaan di Myanmar. Tercatat, total nilai pasokan peralatan medis penanganan covid-19 di Myanmar telah disalurkan.
"Ada lebih dari USD7,6 juta dan dilakukan dalam tiga tahap kepada 17 negara bagian dan wilayah Myanmar," sambung Retno.
Sekjen juga melaporkan bahwa proyek untuk meningkatkan kesiapan lokal Myammar untuk mendukung proses repatriasi telah selesai.
Pertemuan retreat ini seharusnya digelar Januari lalu. Namun, karena berbagai alasan dari masing-masing negara, akhirnya pertemuan diundur hari ini.
Ada lima mata agenda yang dibahas, antara lain tindak lanjut KTT 38 dan 39 ASEAN, isu terkait hubungan dengan negara lain atau eksternal relations, prioritas keketuaan Kamboja, isu kawasan dan internasional, serta isu lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News