Sekelompok wanita tersebut dijatuhi sejumlah tuntutan terkait dengan pencurian dan pembunuhan.
Kepala Kepolisian Kelantan Datuk Shafien Mamat mengatakan bahwa kedelapan perempuan itu sudah berstatus buron selama 17 tahun. Diduga kuat para tersangka masih bersembunyi di Kelantan.
Selama pelariannya, kedelapan tersangka telah beberapa kali pindah lokasi agar tidak ditemukan polisi.
"Kami masih mencari mereka dan sudah menghubungi polisi di luar Kelantan untuk menemukan mereka," kata Shafien, dikutip dari World of Buzz, Rabu, 27 April 2022.
"Beberapa dari mereka mungkin kabur ke Thailand dan mengubah identitas untuk menghindari deteksi polisi," sambungnya.
Setelah kabur ke negara tetangga, kedelapan perempuan itu bisa saja telah menikah dengan warga negara sana.
Berbicara kepada wartawan di Markas Besar Kontingen (IPK) Kelantan, Shafien mengatakan, "Masalah ini adalah tantangan untuk kami, tapi polisi tidak pernah berhenti mencari mereka.”
Ia juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah berusaha menghubungi keluarga para buronan, namun tidak membuahkan hasil.
"Polisi menghubungi keluarga mereka, tapi mereka tidak kooperatif. Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka sudah lama tidak berhubungan dengan para tersangka," pungkasnya. (Kaylina Ivani)
Baca: Suntik Filler Payudara Abal-abal, Pria di Lamteng Diringkus
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News