Pertemuan ini dipimpin Perdana Menteri Bangladesh, dan dihadiri Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam sebagai Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar, Menlu Turki, Gambia, Inggris dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Pertama, bantuan untuk mengatasi covid-19. Untuk itu, vaksinasi, alat kesehatan dan obat-obatan harus disalurkan ke Cox's Bazaar," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual di sela Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, Kamis, 23 September 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, masyarakat internasional harus bekerja sama untuk memastikan pengungsi Rohingya dapat segera memperoleh akses vaksin.
"Kedua, masyarakat internasional harus dapat membantu menciptakan kondisi yang mendukung bagi kembalinya pengungsi Rohingya ke rumah mereka, yaitu di Myanmar," imbuhnya.
Menlu Retno menekankan pentingnya segera diselesaikan krisis politik yang saat ini terjadi di Myanmar. Salah satu caranya, kata dia, melalui implementasi lima poin konsensus ASEAN.
Ia menambahkan, krisis politik berkepanjangan menghambat upaya repatriasi. Retno juga mendorong masyarakat internasional untuk mendukung kerja ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center.
Saat ini, kata dia, AHA Center sedang melakukan penyaluran bantuan kemanusiaan di Myanmar, termasuk kepada etnis Rohingya di Myanmar.
Dalam pertemuan tersebut Retno juga menyampaikan apresiasi dari Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Bangladesh karena telah bersedia menampung para pengungsi Rohingya.
Pertemuan di PBB tersebut diselenggarakan bersama oleh Bangladesh, Turki, Arab Saudi, Indonesia, Gambia, Inggris, Irlandia, Uni Eropa, dan Sekretariat OKI.