"Mereka ditemukan bersembunyi di semak-semak di pulau itu," kata Direktur Jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia, Mohd Zubil Mat Som, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 27 Juli 2020.
Zubil mengungkapkan, pada Sabtu malam seorang pengungsi Rohingya berenang ke pantai dari sebuah perahu kecil di lepas pantai barat Langkawi. Para pejabat khawatir sisa kelompok itu tenggelam ketika mencoba mencapai pantai.
Namun, rupanya mereka bersembunyi di semak-semak yang berada dekat dari Langkawi. Pihak berwenang mengatakan telah menahan para pengungsi.
Selain itu, ungkap Zubil, dua orang dari mereka ditangkap karena diduga melakukan perdagangan sehubungan dengan para pengungsi yang ditemukan tersebut.
Para pengungsi diyakini telah dipindahkan ke sebuah perahu kecil untuk menyelinap ke Malaysia. Menurut petugas penjaga pantai, mereka awalnya melakukan perjalanan dengan 'kapal induk' yang membawa ratusan pengungsi Rohingya dari Bangladesh.
Malaysia menjadi tempat tujuan favorit bagi para pengungsi Rohingya tersebut untuk mencari kehidupan lebih baik setelah lepas dari kekerasan militer di Myanmar. Padahal, Malaysia bukan salah satu negara yang menandatangani konvensi pengungsi.
Juli lalu, Negeri Jiran menahan 269 orang etnis Rohingya yang tiba di Langkawi dengan kapal yang rusak. Zubil mengatakan bahwa beberapa orang di kapal itu diyakini tewas dalam perjalanan yang berlangsung selama empat bulan.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bulan lalu, Malaysia tidak dapat menerima pengungsi Rohingya lagi. Alasannya, saat ini negara mengalami krisis ekonomi yang tengah terpukul akibat pandemi virus korona (covid-19).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News