Masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di Kuala Lumpur, Malaysia, 2 Maret 2022. (Mohd RASFAN / AFP)
Masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di Kuala Lumpur, Malaysia, 2 Maret 2022. (Mohd RASFAN / AFP)

Menkes Malaysia: Tidak Ada Pemilu Nasional Sebelum Situasi Stabil

Medcom • 14 Maret 2022 14:00
Seremban: Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan bahwa situasi kesehatan nasional harus stabil terlebih dahulu sebelum Pemilu ke-15 (GE15) dapat dilaksanakan. Ia menilai Covid-19 masih menjadi ancaman bagi masyarakat luas.
 
"Walau negara telah memasuki transisi ke fase endemi, bukan berarti pandemi sudah berakhir," kata Khairy, sebagaimana dilansir dari The Star, Senin, 14 Maret 2022.
 
Menurutnya, masyarakat harus berhati-hati karena pemilu sudah pasti melibatkan banyak orang.

"Saat perbatasan negara dibuka, jarak antara umat (di masjid dan surau) menyempit dan batasan kapasitas dihilangkan, bukan berarti kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan," ucap Khairy.
 
"Pemilu negara bagian Johor baru saja berakhir, jadi saya merasa lebih baik situasi kesehatan masyarakat benar-benar stabil terlebih dahulu," sambungnya.
 
Khairy juga mengatakan bahwa tidak ada urgensi untuk mendorong diadakannya pemilu dalam waktu dekat.
 
"Saya juga melihat bahwa pemerintah federal mempunyai kesepakatan (Memorandum of Understanding tentang Transformasi dan Stabilitas Politik) hingga Juli, jadi tidak ada kebutuhan mendesak untuk itu (GE15) karena pemerintah stabil, tidak akan runtuh, dan undang-undang dapat disahkan di Parlemen," ucap Khairy.
 
"Jadi, mari tidak melakukan sesuatu yang tidak perlu hanya karena kita melihat ada peluang politik," tegasnya.
 
Lebih lanjut, Khairy juga membahas diperlukannya diskusi Komisi Pemilu untuk menemukan mekanisme terbaik agar pasien Covid-19 dapat turut memilih. Sebab, seluruh rakyat Malaysia memiliki hak pilih, sehingga dibutuhkan keseimbangan antara hak untuk memilih dan hak tidak terpapar Covid-19.
 
"Warga Malaysia memang memiliki hak untuk memilih, tetapi karena negara ini masih (di tengah) pandemi, kita perlu memikirkan mekanisme yang aman untuk memungkinkan pasien Covid-19 memilih tanpa merugikan kesehatan masyarakat umum," tutur Khairy.
 
Terkait usul bahwa Pusat Karantina dan Perawatan Covid-19 (PKRC) dijadikan tempat pemungutan suara (TPS), Khairy menyebut dirinya mengkhawatirkan kesehatan dan keamanan pihak keluarga saat mengantar pasien ke PKRC.
 
Mengenai Pemilu Johor, ia mengatakan laporan yang diterimanya memperlihatkan bahwa kepatuhan masyarakat terhadap SOP Covid-19 secara umum cukup baik. (Kaylina Ivani)
 
Baca:  Anwar Ibrahim Sebut Partisipasi Rendah Pemilu Johor Ancam Demokrasi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan