"Pertama, memperkuat upaya untuk menghubungkan kembali ekonomi kita," kata Menlu Retno dalam pidato pembukaan INALAC Business Forum, Kamis, 14 Oktober 2021.
Retno menuturkan, berbagai tindakan pembatasan akibat pandemi covid-19 menghambat interaksi langsung dan pergerakan orang dalam bisnis. Meski demikian, lanjut dia, harus ada langkah serius menuju pembukaan kembali dengan aman di perbatasan ini.
"Dengan maksud untuk memfasilitasi koridor perjalanan dan pengaturan bisnis penting, dengan protokol kesehatan yang kuat," lanjutnya.
Retno menjelaskan, dalam jangka panjang, kedua negara dapat memperluas koridor serupa untuk tujuan pariwisata. Karenanya, untuk mencapainya, diperlukan pengakuan atas sertifikasi vaksin antara Indonesia dengan negara-negara LAC.
"Kedua, memperdalam kerja sama industri kreatif, digital ekonomi, dan konektivitas," seru Retno.
Menurutnya, solusi inovatif menjadi pendorong utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Ia menambahkan, bagi kedua wilayah, ekonomi kreatif berperan besar dalam meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kemiskinan.
Retno mengatakan, industri kreatif memiliki pertumbuhan cukup besar selama pandemi. Begitu pula dengan ekonomi digital yang semakin berkembang.
Indonesia, seru Retno, memiliki lebih dari 2.000 start-up, termasuk lima unicorn dan satu decacorn. Bahkan, diperkirakan setidaknya akan muncul 10 unicorn lagi pada dekade berikutnya.
"Sektor ini memberikan banyak peluang kerja sama untuk tumbuh lebih jauh dengan meningkatkan potensi kerja sama dalam perdagangan digital juga sebagai ekonomi kreatif," lanjut Retno.
Selain itu, sambung Retno, untuk mengembangkan ekonomi regional yang lebih besar, perlu diatasi tantangan dalam konektivitas. Tantangan ini termasuk gangguan perdagangan yang disebabkan oleh kelangkaan peti kemas.
"Ketiga, menjalin kemitraan tentang keberlanjutan dan ekonomi hijau," terangnya.
Indonesia sedang gencar-gencarnya menggaungkan ekonomi hijau. Terlebih saat ini RI komitmen untuk mengurangi emisi karbon. Retno menjelaskan, di Indonesia, saat ini tengah mendorong perkembangan dari ekosistem untuk kendaraan listrik, energi terbarukan, termasuk biofuel dan panel surya.
"Sektor ini dapat berkontribusi tidak hanya dalam menciptakan lapangan kerja, tapi juga pengembangan energi di masa depan," lanjutnya.
Retno mengajak negara-negara LAC untuk memperkuat investasi kerja sama ekonomi hijau. "Untuk kepentingan masa depan kita bersama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News