Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kanan) saat bertemu Menlu Tanzania January Makamba di Jakarta. (Kemenlu RI)
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kanan) saat bertemu Menlu Tanzania January Makamba di Jakarta. (Kemenlu RI)

Jadi Mitra Andal, Indonesia Dukung Sektor Kesehatan hingga Energi di Afrika

Willy Haryono • 25 Agustus 2024 14:43

Jakarta: Pemerintah Indonesia telah lama berperan aktif dalam kerja sama pembangunan internasional di kalangan negara berkembang, termasuk yang berada di benua Afrika.
 
Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah melaksanakan sekitar 60 program Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST) yang melibatkan sekitar 500 peserta dari kawasan Afrika.

Kerja sama ini mencakup berbagai sektor unggulan, antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, kesehatan, energi, tata kelola yang baik, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan infrastruktur, manajemen risiko bencana, pemberdayaan perempuan, serta perdagangan dan investasi.

Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima awak media, inisiatif ini semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara donor baru yang diakui.

“Saya ingin menekankan bahwa saat ini Indonesia semakin diakui secara internasional sebagai mitra pembangunan yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang, a reliable southern provider,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, di Jakarta pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Komitmen Indonesia semakin nyata dengan didirikannya Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesia AID pada tahun 2019, sebagai lembaga satu pintu untuk penyaluran bantuan pembangunan kepada negara-negara mitra.

Afrika Mitra Alternatif

Sejak berdirinya lembaga ini, kerja sama pembangunan Indonesia telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika, atau sekitar 42 persen dari total negara di kawasan tersebut. Sektor kerja sama yang dijalankan mencakup ketahanan pangan, kesehatan, dan energi.

Dalam sektor ketahanan pangan, Indonesia telah memberikan dukungan pengadaan bahan pangan untuk mengatasi dampak bencana kekeringan di Kenya, Ethiopia, dan Madagaskar, serta program revitalisasi beberapa Pusat Pelatihan Pertanian di Gambia dan Tanzania.

Di sektor kesehatan, Indonesia juga telah menghibahkan obat-obatan dan alat kesehatan yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma kepada Mozambik dan Zimbabwe. Pada tahun 2023, Indonesia juga menyalurkan dukungan Vaksinasi Pentavalent produksi PT. Bio Farma sebanyak 1.580.000 dosis untuk Nigeria, yang disalurkan dalam dua tahap. Terakhir, dalam sektor energi, Indonesia memberikan pelatihan pembangunan kapasitas Energi Surya bagi Namibia, Mozambik, Sudan, Senegal, dan Tanzania.

Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dengan negara- negara di Afrika sebagai mitra alternatif yang setara dan dapat diandalkan.

Pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 pada 1-3 September 2024 yang mengangkat tema 'Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika', menjadi momentum untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan Afrika, yang diharapkan dapat membawa kemakmuran bersama.

Hal itu sejalan dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo saat kunjungannya ke Tanzania pada 2023, yang menyampaikan bahwa Indonesia sedang menyelesaikan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan berupaya mewujudkan kolaborasi konkret dengan kawasan tersebut.
 
Baca juga: Wamenlu RI Tekankan Pentingnya Hidupkan Kembali Solidaritas Global South



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan