Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas masalah Gaza dengan Menlu Singapura Vivian Balakhrisnan. Foto: Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas masalah Gaza dengan Menlu Singapura Vivian Balakhrisnan. Foto: Kemenlu RI

Menlu Retno Kutuk Keras Aksi Israel ke Gaza dalam Bilateral dengan Singapura

Marcheilla Ariesta • 25 Juli 2024 09:56
Vientiane: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas masalah Gaza dengan Menlu Singapura Vivian Balakhrisnan di sela pertemuan ASEAN di Vientiane, Laos. Retno menyampaikan kutukan keras terhadap aksi Israel di Gaza, utamanya rancangan undang-undang terkait Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA).
 
“Indonesia menyampaikan kecaman terhadap 3 rencana Undang - Undang (bill) dari Parlemen Israel terkait UNRWA, yang antara lain akan melabel UNRWA sebagai kelompok terorisme,” kata Retno dalam pernyataan pers virtualnya, Rabu, 24 Juli 2024.
 
Menurutnya, upaya Israel ini sama sekali tidak dapat diterima. UNRWA dilabeli terorisme padahal badan tersebut bertanggung jawab terhadap kehidupan jutaan pengungsi Palestina.

“Indonesia juga menyampaikan sambutan baik atas advisory opinion yang dikeluarkan oleh ICJ, dan berharap Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB dapat menindaklanjutinya, sesuai dengan isi advisory opinion ICJ (Mahkamah Internasional),” sambung Retno.
 
Sementara itu, keduanya juga membahas hubungan bilateral Indonesia-Singapura. Retno mengatakan, mereka sepakat bahwa hubungan bilateral selama 10 tahun terakhir berjalan dengan sangat baik.
 
Beberapa kerja sama yang mengalami peningkatan, antara lain dengan diratifikasinya Perjanjian FIR, Ekstradisi dan Pertahanan. Selain itu, lanjut Retno, kerjasama perdagangan dan investasi juga berkembang pesat. 
 
“Singapura merupakan salah satu mitra penting Indonesia di dua bidang tersebut,” terangnya.
 
Kedua menlu juga membahas isu Myanmar. “Indonesia dan Singapura memiliki posisi yang sama, yaitu tetap menjadikan 5 Point Consensus sebagai referensi utama dalam penyelesaian masalah Myanmar,” kata Retno.
 
“Disadari bahwa sangat minim kemajuan implementasi 5PC, terutama karena tidak adanya komitmen Junta Militer untuk mengimplementasikan 5PC,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan