Namun, Washington membutuhkan lebih banyak waktu menyiapkan sanksi atas program roket balistik Iran. Oktober 2015, Iran sukses melakukan uji coba peluncuran roket balistik jarak menengah.
AS harus menyelesaikan beberapa urusan diplomatik dan teknis sebelum dapat mengumumkan sanksi terbaru kepada Iran. "Tapi, ini bukan sesuatu yang akan kami negosiasikan dengan Teheran," kata wakil penasihat keamanan nasional AS Ben Rhodes kepada awak media di Hawaii, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/1/2016).
Presiden Iran Hassan Rouhani memerintahkan Menteri Pertahanan pada 31 Desember untuk memperluas program rudal Iran. Perintah tetap dikeluarkan di tengah ancaman sanksi AS.
"Saya harap Iran menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan untuk bergerak maju dengam pelaksanaan dalam beberapa minggu mendatang," kata Rhodes.
"Kami di sini memantau perjanjian implementasi ini bergerak maju," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News