"Dia menulis beberapa surat yang indah untuk saya, dan tulisannya begitu indah. Kami jatuh cinta," ungkap Trump dalam sebuah acara di West Virginia, seperti dikutip dari Metro.co.uk, Minggu 30 September 2018.
Trump mengakui dia dan Kim sempat bersitegang di masa lalu. Trump pernah mengatai Kim sebagai 'pria roket,' dan Kim menyebut Trump 'orang bodoh.' Tapi menurut Trump, ketegangan itu telah mencair.
Dalam kesempatan itu, Trump menyinggung mengenai keinginan Kim bertemu untuk kali kedua dengannya usai KTT di Singapura pada Juni lalu. Trump menyebut KTT Singapura merupakan lompatan besar menuju denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Namun hingga kini, negosiasi denuklirisasi di Semenanjung Korea seolah terhenti dan tidak menunjukkan perkembangan berarti.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menegaskan bahwa Kim Jong-un bertekad menjadikan Semenanjung Korea "tanah perdamaian." Pernyataan disampaikan Menlu Ri dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Korut menyerukan agar AS mengakhiri era kecurigaan kepada Pyongyang yang sudah berlangsung selama berdekade-dekade. Pyongyang juga meminta agar AS mencabut sejumlah sanksi ekonomi.
Baca: Korut Bertekad Jadikan Semenanjung Korea Tanah Perdamaian
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News