1. Perdagangan Internasional
Trump mengadopsi pendekatan proteksionis dengan menarik AS dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) pada 2017 dan menggantinya dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).Ia menolak keterlibatan dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) karena dianggap tidak menguntungkan AS.
Trump juga menerapkan tarif tinggi pada produk impor, terutama dari Tiongkok, untuk melindungi industri dalam negeri dan menggunakan tarif sebagai alat negosiasi untuk menekan negara lain.
Harris mendukung pendekatan multilateral, namun, tetap mempertahankan tarif pada Tiongkok dengan tujuan 'de-risking'—mengurangi ketergantungan kritis.
Ia mendukung keterlibatan AS dalam aliansi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik melalui Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok.
Harris juga menjadi tuan rumah pertemuan trilateral antara AS, Jepang, dan Filipina pada 2024 untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan di kawasan.
2. Tiongkok dan Taiwan
Trump memulai perang dagang dengan Tiongkok, menerapkan tarif tinggi, dan membatasi investasi Tiongkok di sektor-sektor strategis AS, seperti telekomunikasi dan infrastruktur penting, untuk melindungi keamanan nasional.Trump mengatakan akan menerapkan tarif tinggi pada produk impor, terutama dari Tiongkok, Pada 2024, Trump bahkan mengusulkan tarif sebesar 60% atau lebih pada semua barang yang masuk dari Tiongkok, yang dijuluki 'Tariff War 2.0' oleh ekonom, meningkatkan ketegangan dengan Tiongkok.
Ia juga meningkatkan dukungan kepada Taiwan dengan menjual senjata canggih, termasuk sistem pertahanan udara dan kapal perang, serta meningkatkan patroli Angkatan Laut di Selat Taiwan sebagai bentuk komitmen AS terhadap keamanan Taiwan.
Namun, Trump menuduh Taiwan mencuri bisnis chip AS dan mengancam akan mengenakan bea masuk atas chip dari Taiwan, yang dapat memengaruhi perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dan Apple.
Harris mempertahankan kebijakan 'Satu Tiongkok' namun tetap mendukung Taiwan dalam mempertahankan diri. Ia menjaga jalur komunikasi dengan Tiongkok untuk mengelola ketegangan dan menghindari konflik terbuka.
Harris memperkuat aliansi dengan negara-negara Indo-Pasifik, termasuk Jepang dan Australia, dan mendukung kerja sama dengan Taiwan dalam rantai pasokan semikonduktor yang penting bagi keamanan nasional AS.
3. Perubahan Iklim
Trump meragukan perubahan iklim dan berfokus pada ekspansi produksi bahan bakar fosil. Ia menarik AS keluar dari Perjanjian Paris dan berencana mencabut dana energi bersih dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi.Harris melihat krisis iklim sebagai ancaman besar. Ia mendukung kembali ke Perjanjian Paris dan memimpin pengesahan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA). Harris juga meluncurkan kemitraan dengan negara-negara Karibia untuk meningkatkan ketahanan energi.
4. Rusia dan Ukraina
Trump skeptis terhadap kontribusi anggota NATO dan mengancam akan keluar jika anggota lainnya tidak meningkatkan kontribusi.Ia mempertahankan hubungan baik dengan Putin dan mempertanyakan dukungan AS untuk Ukraina, menekankan peran Eropa yang lebih besar.
Harris menegaskan komitmen AS untuk mendukung Ukraina melawan agresi Rusia. Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Harris berperan dalam menjatuhkan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia dan memberikan bantuan militer serta kemanusiaan yang signifikan bagi Ukraina.
Ia juga menghadiri pertemuan perdamaian yang diselenggarakan oleh Ukraina di Swiss pada 2024 untuk menggalang dukungan global guna menekan Rusia agar mengakhiri perang.
Harris menekankan bahwa mendukung Ukraina adalah upaya penting untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia dan menjaga stabilitas di Eropa.
5. Imigrasi
Trump mengambil pendekatan keras terhadap imigrasi dengan memperketat peraturan perbatasan dan menerapkan kebijakan 'Remain in Mexico', yang mengharuskan pencari suaka menunggu di Meksiko selama proses kasus mereka.Ia berencana mengakhiri kewarganegaraan otomatis bagi anak-anak dari imigran ilegal yang lahir di AS dan memperluas pembangunan tembok perbatasan selatan untuk mencegah masuknya imigran tanpa dokumen.
Harris mendukung reformasi imigrasi yang komprehensif, termasuk jalur menuju kewarganegaraan bagi imigran yang sudah lama tinggal di AS.
Ia juga bekerja mengatasi akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah, seperti kemiskinan dan kekerasan, melalui investasi ekonomi di kawasan tersebut.
Pemerintahan Biden-Harris membangun kembali program penempatan pengungsi yang dipotong selama pemerintahan Trump, serta memperkenalkan program parole baru untuk pengungsi dari Afghanistan dan Ukraina, dengan fokus pada keamanan dan bantuan kemanusiaan.
6. Iran
Trump mengambil sikap keras terhadap Iran, menyebutnya: "negara yang mensponsori terorisme paling atas" dan menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018.Trump juga memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Iran, pada Januari 2020, yang merupakan tokoh penting dalam kebijakan Timur Tengah Iran dan memicu peningkatan ketegangan, dengan kedua negara yang masih ada sampai saat ini.
Sedangkan Harris berusaha mengurangi ketegangan dengan Iran dan mendukung diplomasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).
Ia menekankan pentingnya negosiasi untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik lebih lanjut, serta mengembalikan AS sebagai mediator utama di Timur Tengah.
Namun, ia juga menunjukkan sikap tegas terhadap Iran ketika diperlukan. Pada 1 Oktober 2024, setelah serangan 200 rudal balistik Iran ke Israel, menuai kritik keras dari Harris.
Ia menyatakan bahwa Iran adalah ancaman besar tidak hanya bagi Israel tetapi juga bagi personel AS di kawasan dan kepentingan AS secara keseluruhan.
7. Israel dan Palestina
Trump mendukung Israel dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota dan memindahkan kedutaan AS pada 2017. Ia menandatangani Kesepakatan Abraham untuk menormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.Trump juga merilis rencana perdamaian Timur Tengah pada Januari 2020, yang memberikan Israel kedaulatan atas sebagian besar wilayah okupasi Israel di Palestina. Langkah ini memperkuat posisi Israel namun menuai kritik karena dianggap mengabaikan hak-hak Palestina.
Harris mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan menyerukan gencatan senjata selama perang Israel-Hamas pada 2024.
Pada Juli 2024 dalam pertemuan dengan Netanyahu, Ia mengatakan mendukung hak Israel untuk membela diri, namun menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Ia menekankan perlindungan warga sipil Palestina dan pentingnya bantuan kemanusiaan. Sama seperti Trump, Harris melanjutkan dukungan terhadap Kesepakatan Abraham.
Harris menekankan pentingnya negosiasi untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik lebih lanjut, serta mengembalikan AS sebagai mediator utama di Timur Tengah seperti yang bisa dilihat pada usahanya dengan Presiden Biden dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera Israel-Hamas serta Lebanon yang masih berlangsung.
Perbedaan kebijakan luar negeri antara Donald Trump dan Kamala Harris sangat jelas dalam berbagai isu global.
Trump lebih cenderung mengambil pendekatan unilateral dan konfrontatif, sementara Harris menekankan kerja sama multilateral dan diplomasi untuk menjaga stabilitas dan keamanan global.
Baca Juga:
10 Alasan Kamala Harris dan Donald Trump Sama-Sama Berpeluang Menang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News