Sepekan lalu, setelah transfer lima tahanan, 122 narapidana masih mendekam di Guantanamo. Penjara ini dibuat untuk menahan terduga teroris setelah serangan di menara kembar WTC pada 11 September 2001.
"Sebagai warga Amerika, kita mempunyai komitmen terhadap keadilan. Tidak masuk akal kita harus menghabiskan USD3 juta per narapidana untuk tetap membuka penjara ini, yang dikecam keras dunia internasional dan dijadikan ladang perekrutan oleh teroris," kata Obama dalam pidato State of the Union di gedung Capitol, Washington, AS, Selasa (20/1/2015).
"Sejak saya menjadi presiden, kami bekerja keras mengurangi populasi di Guantanamo hingga lebih dari separuh. Sekarang saatnya menyelesaikan tugas itu. Dan saya tidak akan gentar untuk menutupnya," sambung dia, seperti diwartakan AFP.
Usaha Obama menutup penjara Guantanamo yang sudah berdiri 13 tahun terhambat oposisi di Kongres. Masalah lainnya adalah mencari tempat tinggal bagi narapidana yang dibebaskan, karena negara asal mereka kerap enggan menerimanya.
Sekitar separuh dari narapidana tersisa di Guantanamo saat ini sudah bisa dibebaskan, baik ke negaranya atau negara lain. Banyak dari mereka adalah warga Yaman.
Sementara yang belum bisa dibebaskan berjumlah 10 napi, termasuk Khalid Sheikh Mohammed dan empat rekannya yang mengaku sebagai otak di balik serangan 9/11.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News