medcom.id, New York: Menlu Retno Marsudi bersama beberapa menteri luar negeri bergabung merumuskan rekomendasi kepada Sekretaris Jenderal PBB yang akan datang.
"Indonesia bersama dengan Kolombia, Ethiopia, Ghana, Yordania, Meksiko dan Uruguay bergabung dengan Norway untuk menyusun rekomendasi yang dinamakan UN70 Intiative, untuk disampaikan ke Sekjen PBB yang baru", demikian disampaikan Menlu RI setelah menghadiri pertemuan tingkat Menteri Negara-negara Mitra UN70 di sela-sela High Level Week SMU PBB ke-71 di New York, pada 22 September 2016.
"Indonesia bersama dengan Kolombia, Ethiopia, Ghana, Yordania, Meksiko dan Uruguay bergabung dengan Norway untuk menyusun rekomendasi yang dinamakan UN70 Intiative, untuk disampaikan ke Sekjen PBB yang baru", demikian disampaikan Menlu RI setelah menghadiri pertemuan tingkat Menteri Negara-negara Mitra UN70 di sela-sela High Level Week SMU PBB ke-71 di New York, pada 22 September 2016.
Menlu RI menyampaikan bahwa PBB telah melakukan banyak hal dalam menjaga keamanan, perdamaian, dan kesejahteraan dunia. Namun demikian masih lebih banyak yang harus dilakukan oleh PBB ke depan. Untuk itu di abad ke-21 dunia membutuhkan PBB yang lebih transparan, efektif, inklusif, akuntabel dan efisien.
Lima rekomendasi sudah dirumuskan oleh Menlu Retno bersama dengan enam menlu lainnya. Kelima rekomendasi untuk Sekjen PB antara lain:
1. Melaksanakan kepemimpinan yang kuat dan berimbang/imparsial, serta menunjukkan kemandirian, akuntabilitas, dan integritas sebagai seorang manajer.
2. Menempatkan pencegahan konflik sebagai agenda utama PBB di bidang perdamaian dan keamanan.
3. Mendorong implementasi Agenda 2030, Addis Ababa Action Agenda, dan Paris Climate Agreement, melalui advokasi, dukungan PBB yang terkoordinasi baik, dan kemitraan yang lebih dalam.
4. Mengadopsi pendekatan baru untuk merespon secara efektif kebutuhan kemanusiaan, sekaligus memperkuat pencegahan, perlindungan, dan ketahanan.
5. Mengadvokasi rasa hormat terhadap Hak asasi manusia bagi semua orang dan mengurangi celah implementasi.
Dalam upaya untuk mendapat dukungan dan masukan serta pemikiran negara anggota PBB lainnya terhadap rekomendasi UN70, Menlu RI menyampaikan pentingnya untuk UN70 melakukan outreach atau pendekatan kepada pihak lain.
"Kita perlu meningkatkan visibilitas atas langkah UN70 melalui outreach, yang dapat dilakukan melalui berbagai format pertemuan outreach kepada negara anggota PBB dan media," tutur Menlu Retno, seperti dikutip Metrotvnews.com dari laman resmi Kemenlu RI, Sabtu (24/9/2016).
UN70 merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh Menlu Norwegia, Borge Brende, pada Februari 2015. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mengevaluasi berbagai capaian PBB selama 70 tahun terakhir, sejumlah tantangan yang dihadapi oleh PBB saat ini, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong kerja PBB yang lebih efektif.
Keikutsertaan Indonesia pada UN70 konsisten komitmen diplomasi multilateral yang kuat terkait pemajuan agenda reformasi PBB, yang dipandang selalu mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, efektivitas, inklusivitas dan akuntabilitas.
Keikutsertaan Indonesia pada UN70 konsisten komitmen diplomasi multilateral yang kuat terkait pemajuan agenda reformasi PBB, yang dipandang selalu mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, efektivitas, inklusivitas dan akuntabilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News