Seperti dikutip AFP, Rabu (6/4/2016), Norman Martinez meminta hakim federal mengajukan sebuah investigasi untuk memastikan apakah Presiden Macri "mengetahui, bekerja sama, memerintahkan atau menyetujui" manuver melanggar hukum seperti mencuci uang atau mengemplang pajak.
Martinez, mitra dari pendahulu Macri, Christina Kirchner, mengajukan tuntutan setelah dewan perwakilan rakyat Argentina menolak meloloskan undang-undang yang dapat memaksa presiden menjelaskan seluk beluk perusahaan mencurigakan di Bahama dan Panama.
Informasi mengenai keuangan Macri di luar negeri (offshore) muncul pada Minggu 3 April, dalam sebuah bocoran dokumen Panama Papers asal firma hukum Mossack Fonseca. Panama Papers berhasil didapatkan seorang sumber anonim dari surat kabar Jerman, yang kemudian disebarkan ke berbagai media global oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Selain terhadap Macri, Martinez juga meminta adanya penyelidikan terhadap Nestor Grindetti, yang menjabat sebagai menteri keuangan saat sang presiden masih menjadi wali kota Buenos Aires.
Grindetti, yang kini menjadi wali kota Lanus, muncul dalam daftar klien Mossack Fonseca di Panama Papers. Ia terdaftar sebagai pemilik dari sebuah perusahaan offshore di Panama dan juga memiliki rekening di bank Swiss.
Klien menggunakan jasa Mossack Fonseca untuk menyimpan uang mereka via rekening atau perusahaan bayangan (offshore account/company). Salah satu tujuan dari pembuatan offshore ini adalah untuk menghindari kewajiban membayar pajak.
ICIJ mengatakan Panama Papers berisi data keuangan 140 politikus dan tokoh dunia, serta lebih dari 200 ribu perusahaan bayangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News