Kedua pemimpin berbicara via telepon pada Selasa 18 Juni, beberapa pekan usai negosiasi dagang kedua negara berakhir gagal. Trump kala itu menuduh Beijing melanggar komitmen, sehingga AS menaikkan tarif USD200 juta terhadap beragam produk Tiongkok dan juga memasukkan perusahaan telekomunikasi Huawei ke daftar hitam.
Namun dalam percakapan di telepon menjelang G20, Trump menggunakan pendekatan yang lebih menyejukkan.
"Saya telah berdiskusi dengan sangat baik di telepon dengan Presiden Tiongkok. Kami akan bertemu pekan mendatang dalam KTT G20 di Jepang," tulis Trump di Twitter, disitat oleh media AFP, Rabu 19 Juni 2019.
"Tim kedua negara akan memulai pembicaraan terlebih dahulu sebelum kami bertemu," ungkapnya, menjelang KTT G20 pada 28-29 Juni mendatang.
Mengenai hal ini, Xi menyebut hubungan bilateral AS dan Tiongkok mengalami gangguan yang tidak menguntungkan kedua pihak. Ia mengingatkan bahwa dialog di KTT G20 nanti harus dilakukan "dalam posisi tawar yang sama."
"Tiongkok dan AS akan sama-sama untung dengan bekerja sama, dan merugi jika bertengkar," ungkap Xi kepada Trump via telepon, menurut laporan media nasional Tiongkok.
Naskah percakapan telepon Xi dan Trump versi Gedung Putih menyebutkan bahwa kedua pemimpin "mendiskusikan pentingnya memberikan keadilan bagi para petani, buruh dan pebisnis AS melalui hubungan ekonomi yang saling menguntungkan."
"Saya rasa kita memiliki kesempatan. Tiongkok menginginkan adanya perjanjian. Mereka tidak suka dengan tarif," kata Trump kepada awak media di Gedung Putih. "Saya berhubungan baik dengan Presiden Xi. Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi," pungkasnya.
Baca: Trump: Perang Dagang Berakhir, AS Menang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id